Semakin Berkualitas, Polinema Tambah 2 Guru Besar
Malang, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengukuhkan dua guru besar di bidang Konversi Energi dan Pemeliharaan Mesin dan Teknik Pengairan. Pengukuhan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas Polinema.
Kedua guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Bagus Wahyudi, M.T. sebagai Guru Besar pada bidang Konversi Energi dan Pemeliharaan Mesin di Jurusan Teknik Mesin dan Prof. Ratih Indri Hapsari, S.T., M.T., Ph.D. sebagai Guru Besar pada bidang Teknik Pengairan di Jurusan Teknik Sipil. Pengukuhan dilakukan melalui Rapat Terbuka Senat Akademik yang digelar di Aula Pertamina pada Selasa (6-6-2023).
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada kedua guru besar yang baru dikukuhkan tersebut. Menurutnya, dengan penambahan dua guru besar tersebut saat ini Polinema memiliki enam guru besar yang diharapkan akan memberikan dampak luar biasa kepada kampus.
“Keberadaan Guru Besar bermanfaat bagi institusi, jurusan, program studi dan mahasiswa,” kata Supriatna.
Menurut Supriatna, tambahan dua Guru Besar ini menjadi pendorong bagi Polinema untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Diharapkan ini dapat menjadi motivasi bagi dosen lainnya untuk bisa segera mengikuti jejak langkah para Guru Besar yang sudah ada,” kata Supriatna.
Saat ini, menurut Supriatna, Polinema memiliki 95 orang tenaga pendidik yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang S-3 yang rata-rata berada pada jabatan Lektor Kepala dan tujuh dosen di antaranya sedang mengikuti proses persiapan pengajuan Guru Besar.
Dalam sambutannya, Supriatna juga menyampaikan berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Polinema, di antaranya meraih dua penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbudaristek untuk Pendidikan Tinggi Vokasi, yaitu subkategori Penyelenggara Program MBKM Mandiri dengan jumlah mahasiswa terbanyak dan subkategori Persentase Jumlah Mahasiswa Terbanyak Mengikuti Program MBKM.
Selain itu, Supriatna juga menyampaikan tentang prodi Polinema yang terakreditasi Unggul saat ini sudah mencapai 6 prodi terakreditasi A sejumlah 4 prodi, terakreditasi Baik Sekali 1 prodi, terakreditasi B sejumlah 13 prodi, dan 22 prodi terakreditasi Baik, serta 20 program studi telah berhasil meraih Akreditasi Internasional dari ASIC-UK.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Bagus Wahyudi, M.T. mengaku sangat bersyukur pada injury time dapat mencapai jabatan fungsional tertinggi. “Ini merupakan tantangan kedepannya untuk dapat mengabdi lebih baik lagi dan memberikan manfaat bagi institusi dan masyarakat,” ujar Prof. Bagus.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Prof. Ratih Indri Hapsari, S.T., M.T., Ph.D, ia mengaku sangat bersyukur atas pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar. Prof. Ratih juga membagikan tip untuk mencapai jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi, yakni setiap tahun harus mengikuti tridarma dengan lengkap, yaitu pendidikan pengajaran, penelitian, publikasi nasional dan internasional serta pengabdian masyarakat serta kegiatan administratif.
“Persiapan sampai dengan pengukuhan ini telah dilakukan sejak 2021. Pada saat itu sudah terkumpul angka kreditnya, tetapi masa jabatan saya belum memenuhi minimum untuk pengajuan guru Besar jalur normal yaitu 20 tahun. Akhirnya diajukan pada tahun 2022 dan diproses di tahun 2023. Alhamdulillah, tidak ada kendala dalam prosesnya karena mengikuti pedoman angka kredit, arahan Direktur dan prosedur kepegawaian,” jelasnya.
Acara pengukuhan ini dilaksanakan bersamaan dengan Orasi Ilmiah yang merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis Polinema ke-41. Tiga orator yang menyajikan presentasinya adalah Dr. Dra. Esther Hesline Palandi, M.Pd., dengan judul orasi “Strategi Kesopanan dalam Tindak Tutur Bahasa Jepang sebagai Kajian Retorika Modern”. Orasi kedua disampaikan oleh Erfan Rohadi, S.T., M.Eng., Ph.D., dengan judul orasi “Dual band MIMO Antenna for Outdoor W-LAN Applications” dan orasi ketiga disampaikan oleh Nur Indah Riwajanti, S.E., M.Comm., Ph.D. dengan judul orasi “Peningkatan Literasi Keuangan Syariah pada Generasi Milenial melalui Mobile Learning Application dan Board Game”. (Polinema/nan)