Program Makan Bergizi Gratis: Komitmen Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Prestasi Siswa

Program Makan Bergizi Gratis: Komitmen Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Prestasi Siswa

Sorong, 9 Februari 2025 - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejak diluncurkan pada 13 Januari 2025 di Kota Sorong, program ini telah berjalan di 294 sekolah di Kota Sorong, dengan total penerima manfaat mencapai 59.803 siswa.


Dalam kunjungan kerja ke Kota Sorong, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar penyediaan makanan bagi siswa, tetapi juga bagian dari strategi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.


“Banyak anak-anak kita datang ke sekolah dalam kondisi lapar, yang tentu saja memengaruhi konsentrasi dan prestasi mereka di kelas. Program Makan Bergizi Gratis hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga mereka dapat belajar dengan lebih fokus dan optimal,” ujar Wamen Fajar dalam dialog dengan para guru dan kepala sekolah yang diselenggarakan di SD Negeri 24 Rufei, Kota Sorong, pada Sabtu (8/2).


Selain memberikan manfaat kesehatan, MBG juga berperan dalam menanamkan disiplin, kebersihan, dan kebiasaan makan yang sehat kepada siswa. Dengan adanya jadwal makan yang teratur dan pengawasan gizi, anak-anak tidak hanya mendapatkan nutrisi yang lebih baik tetapi juga belajar tentang pentingnya pola makan sehat.


Antusiasme dan Dampak Positif Program MBG


Kepala Sekolah SD Negeri 24 Rufei, Kota Sorong, Sientje Martentji Ajomi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya program ini. Ia menyoroti bagaimana MBG telah memberikan dampak nyata dalam keseharian siswa.


“Kami sangat bersyukur atas program ini. Anak-anak begitu antusias setiap kali jam makan tiba, dan kami melihat perubahan besar dalam semangat belajar mereka. Mereka lebih fokus di kelas, lebih aktif bertanya, dan lebih ceria sepanjang hari. Harapan kami, program ini terus berlanjut, bahkan jika memungkinkan, diberikan tambahan seperti susu untuk melengkapi asupan gizi mereka,” ungkapnya.


Hal yang sama disampaikan oleh Mince Kambu, Kepala Sekolah SD Negeri 9 Kota Sorong, yang mengamati perubahan signifikan pada siswa setelah menerima makanan bergizi secara rutin. “Sebelumnya, jika saya mengajar matematika, anak-anak mudah lelah dan sulit fokus. Tapi sekarang, setelah makan bergizi, mereka lebih bersemangat, bahkan ingin belajar lebih lama. Ada anak-anak yang biasanya malas datang ke sekolah, kini hadir setiap hari karena mereka tahu ada makanan bergizi yang menanti mereka. Ini benar-benar perubahan yang luar biasa,” tuturnya.


Selain itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Sorong, Agustinus Kambuaya, juga menegaskan pentingnya kesinambungan program ini untuk masa depan pendidikan Indonesia.


“Kami menerima program ini sejak November lalu, dan hasilnya sangat positif. Anak-anak lebih bersemangat dan menunjukkan peningkatan dalam aktivitas belajar. Harapan kami, program ini terus berlanjut tanpa terputus, karena manfaatnya benar-benar terasa,” ujarnya.


Pemerataan dan Tahapan Implementasi MBG


Wamen Fajar menjelaskan bahwa program ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan target seluruh sekolah yang membutuhkan dapat menikmati manfaat MBG pada akhir tahun 2025. “Program ini berjalan secara bertahap karena ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kesiapan infrastruktur dan sumber daya. Namun, yang pasti, pemerintah berkomitmen penuh agar semua anak Indonesia yang membutuhkan dapat menerima manfaat dari program ini,” jelasnya.


Saat ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun untuk MBG, dan jumlah ini akan meningkat menjadi Rp171 triliun pada akhir tahun 2025. Prioritas utama diberikan kepada sekolah-sekolah yang siswanya berasal dari keluarga menengah ke bawah atau daerah yang memiliki tingkat kerawanan pangan tinggi.


“Banyak sekolah di daerah perkotaan yang siswanya berasal dari keluarga yang cukup mampu, dan mereka mungkin tidak membutuhkan bantuan ini. Oleh karena itu, pemerintah fokus pada sekolah-sekolah dengan siswa yang benar-benar membutuhkan. Pada akhir tahun 2025, diharapkan seluruh sekolah yang memenuhi kriteria dapat menerima program MBG,” lanjutnya.


Selain membahas program MBG, Wamen Fajar juga menekankan bahwa pemerintah tengah melakukan berbagai upaya lain untuk memastikan pendidikan di Indonesia semakin berkualitas dan berkeadilan. Beberapa kebijakan yang sedang berjalan antara lain, 1) Redistribusi Guru P3K ke sekolah-sekolah swasta yang membutuhkan; 2) Pemberian insentif bagi guru honorer yang belum tersertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka lebih terjamin; 3) Pemberian beasiswa bagi guru yang belum memiliki gelar S1/D4 agar mereka dapat melanjutkan pendidikan dengan sistem yang lebih fleksibel; 4) Pengurangan beban administrasi guru, sehingga mereka dapat lebih fokus mengajar dan mendampingi siswa; dan 5) Peningkatan peran guru konseling di sekolah, terutama untuk mendukung perkembangan psikologis dan sosial siswa.


Semua kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, di mana setiap anak, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.


“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Tidak boleh ada anak yang tertinggal hanya karena faktor ekonomi atau lokasi. Pendidikan adalah hak setiap anak Indonesia, dan kami akan terus berjuang untuk mewujudkannya,” tutup Wamen Fajar.

Sumber:

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah


Nomor: 60/sipers/A6/II/2025



Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah


Laman: kemdikbud.go.id

X: x.com/Kemdikdasmen

Instagram: instagram.com/kemendikdasmen

Facebook: facebook.com/kemendikdasmen

YouTube: KEMDIKDASMEN

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers



#PendidikanBermutuuntukSemua 

#KemendikdasmenRamah