Polnep Gelar FGD Elektro dan Administrasi Bisnis
Pontianak, Ditjen Diksi - Dalam beberapa bulan terakhir ini, Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) gencar melaksanakan focus group discussion (FGD) Skema Nasional di setiap program studi di masing-masing jurusan. Tercatat, pada (12/11) lalu Polnep menggelar 2 FGD sekaligus, yaitu di jurusan teknik elektro dan administrasi bisnis. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia yang berbasis pada kerja sama antara institusi pendidikan tinggi vokasi (PTV) dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA).
Menurut Ketua Pelaksana FGD Teknik Elektro Suheri, tujuan FGD ini adalah mendengarkan tanggapan akhir dari mitra PTV, asosiasi, dan industri terkait dengan masukan-masukan yang telah disampaikan pada FGD sebelumnya. Pada FGD sebelumnya, terungkap perlu adanya penguatan materi pada tahap pembekalan kepada calon asesi sesuai dengan skema sertifikasi, penyesuaian materi yang seragam, serta materi uji praktik diarahkan ke project-based agar asesi mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang riil seperti di dunia kerja yang sesungguhnya.
Hasil kegiatan FGD 1 dan 2 yang telah dilaksanakan, yakni berupa Draf Skema Nasional Okupasi Junior Web Programmer yang telah dilengkapi dengan masukan-masukan dari mitra PTV, asosiasi profesi, dan industri. Draf tersebut diharapkan dapat menjadi dokumen standar sertifikasi secara nasional dan terjadi peningkatan yang signifikan, terkait dengan kuantitas asesi yang berkualitas yang diterima bekerja di dunia industri nantinya.
“Adapun FGD jurusan administrasi bisnis yang dilaksanakan secara online merupakan skema KKNI jenjang 6 dalam bidang administrasi profesional yang dikembangkan oleh Komite Skema LSP-P1 Polnep untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi kompetensi kerja di LSP-P1 Polnep,” ujar Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Ade M. Yuardani.
Ade menambahkan, kemasan yang digunakan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Nomor 183 Tahun 2017 tentang Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Administrasi Profesional. Skema sertifikasi ini digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan asesmen oleh Asesor kompetensi LSP-P1 Polnep dan memastikan kompetensi pada jabatan administrasi profesional.
Nantinya, saat diimplementasikan di dalam pelaksaan sertifikasi kepada mahasiswa, skema ini akan sesuai dengan standar kompetensi yang ada pada KKNI. Adapun tujuan dari skema ini adalah untuk mendapatkan masukan dan saran dari mitra industri, asosiasi mitra, dan PTV. Selain para dosen di lingkungan jurusan administrasi bisnis, kegiatan tersebut juga diikuti oleh mitra industri maupun asosiasi mitra, serta Politeknik Negeri Ujung Pandang.
FGD Budidaya Ikan
Sebelum menggelar dua FGD secara bersamaan tersebut, Polnep juga diketahui telah mengadakan FGD skema budidaya ikan air payau dan budidaya ikan catfish akhir Oktober lalu. Kegatan yang dilaksanakan secara daring tersebut diikuti mitra PTV dari Politeknik Negeri Lampung, dan Politeknik Negeri Sambas, mitra DUDI Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, serta mitra Asosiasi Masyarakat Akukultur Indonesia (MAI).
“Sebagai penerima program dari Direktorat Kemitraan dan Penylarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Polnep turut mendorong institusi PTV mendapatkan kepercayaan (trust) oleh dunia industri dan dunia kerja,” ujar Agus Setiawan, Ketua Skema Budidaya Ikan Air Payau.
Agus menjelaskan, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah membawa industri ke kampus dalam pencapaian standar kompetensi Skema Nasional di setiap program studi di masing-masing jurusan. Skema tersebut yaitu: 1) membentuk skema sertifikasi nasional berdasarkan KKNI level lima dan enam; 2) menyusun skema sertifikasi yang ditetapkan dan disusun bersama industri dan asosiasi profesi; 3) menghasilkan materi uji kompetensi dan perangkat uji sesuai dengan harapan industri; serta 4) membentuk tempat uji kompetensi (TUK) yang mengacu pada standar industri dan bisa menjadi acuan standar nasional. Selain itu, “Menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik antara PTV, industri, dan asosiasi profesi dalam memperkuat komitraan berbasis kerja bersama membangun Indonesia,” tuturnya.
Menurut Agus, sasaran dari kegiatan ini adalah pengembangan Skema Nasional yang difokuskan pada bidang ekonomi kreatif, skema sertifikasi nasional berdasarkan KKNI level lima dan enam untuk Teknisi Budidaya Ikan Air Payau, menghasilkan materi uji kompetensi (MUK) teknisi budidaya ikan air payau, dan menghasilkan juknis TUK. (Diksi/Erwandi/AP/GS)