PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 Dorong Lahirnya Wirausahawan Muda Bidang Tenun
Jambi, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Indonesia, salah satunya melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Meskipun memiliki waktu belajar yang singkat, namun program PKW cukup efektif untuk mempersiapkan calon-calon wirausaha yang sangat dibutuhkan saat ini, salah satunya seperti program PKW Tekun Tenun Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2021.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menanggapi Peresmian Pembukaan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tekun Tenun Indonesia 2022 di Jambi, Kamis (20/10). Menurut Wartanto, salah satu strategi yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia adalah melalui pengembangan kecakapan kewirausahaan.
Oleh karena itu, Wartanto menilai bahwa penyelenggaraan program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 juga memiliki peranan penting dalam mendorong terciptanya wirausahawan muda. Utamanya adalah para wirausahawan di bidang tenun yang dinilainya memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai salah satu kekayaan budaya lokal di masing-masing daerah.
“Proses ini (PKW Tekun Tenun Indonesia 2022) akan memelihara penciptaan semangat dan budaya berwirausaha, yang dapat membantu berbagai pihak untuk memulai usaha individu atau bahkan nasional. Inilah mengapa kewirausahaan banyak didorong oleh banyak negara untuk membantu pertumbuhan ekonomi,” kata Wartanto menambahkan.
Sebagaimana diketahui, Kemendikbudristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi kembali meluncurkan program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022. Program ini merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Berbeda dari PKW Tekun Tenun 2021 yang diperuntukkan untuk melahirkan 1.000 perintis usaha tenun muda di 18 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tahun ini jangkauan program diperluas, yakni di 25 kabupaten/kota di 6 (enam) provinsi. Keenam provinsi tersebut adalah Provinsi Jambi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan, dengan total jumlah sasaran mencapai 1.000 peserta.
Program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 sendiri dibuka secara langsung oleh Ibu Iriana Joko Widodo bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam sambutan saat pembukaan acara mengatakan bahwa Kemendikbudristek terus melakukan transformasi pendidikan sebagai upaya untuk memulihkan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Sejak 2020, Kemendikbudristek menggandeng Dekranas untuk menggulirkan PKW yang diperuntukkan bagi penduduk usia 15 hingga 25 tahun yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal untuk dididik dan dilatih berwirausaha sesuai dengan potensi lokal masing-masing daerah.
“Program PKW memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu membekali peserta didik dengan cara melatih dan mendidik di bidang kewirausahaan serta keterampilan vokasi yang diharapkan dapat menumbuhkan jiwa maupun sikap kewirausahaan yang pada akhirnya mereka mampu untuk mendirikan rintisan usaha dan mengembangkan UMKM,” ujar Suharti.
Guna memastikan keberhasilan program, Kemendikbudristek juga bekerja sama dengan lembaga permodalan dan platform digital sehingga setelah menyelesaikan program pelatihan yang relatif singkat, para peserta bisa langsung merintis usaha. Mereka juga mendapat bantuan rintisan usaha berupa alat tenun dan benang untuk digunakan memulai usaha setelah pelatihan.
Suharti menambahkan, kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Dekranas dalam program PKW ini sudah berlangsung sejak tahun 2020 lalu. Saat itu program yang dilakukan lebih diarahkan untuk mendukung pengembangan ragam keterampilan di lima destinasi wisata, yaitu Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang. Hingga saat ini total sudah ada 3.000 peserta didik yang merasakan manfaat dari program tersebut.
“Kami berharap program ini bisa dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah sehingga sasaran program menjadi lebih banyak dan upaya untuk mewujudkan jutaan wirausahawan muda bisa cepat terwujud,” kata Suharti.
Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hesnidar Al Haris, sebagai tuan rumah sekaligus pelaksana program mengaku optimis bahwa pelaksanaan program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Jambi, khususnya bagi mereka yang ada di rentang usia sekolah namun tidak mampu sekolah atau mereka yang belum memiliki pekerjaan. Oleh karena itulah, Hesnidar mengaku sangat senang akan kesempatan ini.
“Tentu kami menyambut dengan senang program ini, karena ini akan menjadi peluang usaha baru yang harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat Jambi untuk belajar dan memperoleh keterampilan sebagai peluang untuk membuka usaha baru,”kata Hesnidar.
Sementara itu, penanggung jawab PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 untuk Provinsi Jambi, Eka Purnawati, mengungkapkan bahwa antusias masyarakat Jambi cukup tinggi terhadap PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 ini. Pemprov Jambi sendiri mendapatkan sekitar 160 kuota yang tersebar di enam kabupaten/kota, yakni Kabupaten Batanghari, Bungo, Muaro Jambi, Sarolangun, dan Kota Jambi.
“Nanti setelah selesai masa pelatihan dan mereka sudah mulai memproduksi tenun, kami akan membantu untuk memasarkan produk-produk mereka melalui Dekranasda, sehingga diharapkan para peserta ini bisa mandiri dari hasil usaha tenun ini,” kata Eka.
Salah satu peserta PKW Tekun Tenun Indonesia 2022, Dias Septia Andini mengaku sangat merasakan manfaat dari program yang ia ikuti ini. Setelah lulus kuliah, namun belum juga mendapat pekerjaan, program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 bisa menambah keterampilan sebagai modal untuk merintis usaha. “Kalau bisa bekerja sekaligus berwirausaha itu kan akan jauh lebih baik,” kata Dias yang mengaku sangat berterima kasih atas program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 ini. (Diksi/Nan/AP)