PGP Angkatan 2 Resmi Dibuka!
Jakarta, Ditjen Diksi – Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 2 resmi dibuka oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim di Jakarta (13/4). Pada kegiatan ini telah terpilih 2.800 calon guru penggerak angkatan kedua, 576 pengajar praktik, dan 232 fasilitator yang bakal terlibat dalam proses pendidikan selama 9 bulan ke depan.
Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Praptono menjelaskan, program PGP ini merupakan episode ke-5 dari kebijakan Merdeka Belajar. Sedangkan empat pilar penggeraknya, yakni kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta komunikasi. “Program ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pemimpin-pemimpin pembelajaran ke depan yang akan bersatu-padu memajukan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Adapun Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril menyebutkan, program PGP ini ingin menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara di ruang-ruang kelas serta membangun ekosistem Merdeka Belajar yang berpihak kepada murid-murid, yang harus menjadi orientasi utama setiap pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia. “Melalui PGP kita mendorong pendidik menjadi pemimpin masa depan yang memandang anak dengan rassa hormat. Fokus utama guru adalah pada murid dan pembelajaran bagi mereka,” terangnya.
Iwan berkeinginan, program ini dapat menghasilkan pemimpin kreatif yang dapat menjadi mentor bagi yang lainnya. Karenanya, perubahan perlu dilakukan secara bersama untuk pemberdayaan seluruh ekosistem.
“Bapak/Ibu tidak usah khawatir bila salah dalam pengajaran karena itu adalah pembelajaran. Refleksikan atau diskusikan dengan pengajar dan fasilitator atau sesama peserta. Jadikan refleksi sebuah kebiasaan, karena ini adalah kunci penting bagi kemajuan guru di semua negara,” jelas Iwan.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan program tersebut, Menteri Nadiem turut menjelaskan bahwa terobosan Merdeka Belajar ini dihadirkan untuk mencapai pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. “Program yang kami luncurkan ini, bukan hanya mengahsilkan guru yang memimpin anak, tapi untuk memimpin yang lainnya menjadikan penggerak Merdeka Belajar,” tuturnya.
Nadiem berharap, program ini dapat menciptakan pembelajaran dan mempengaruhi guru-guru lain yang berpusat pada murid, bukan administrasi dan birokrasi, yang menggerakkan ekosistem pendidikan ke arah kemajuan. “Guru penggerak menjadi teladan. Mereka menjadi influencer, mentor, dan coach untuk guru di sekitarnya. Serta, mewujudkan profil Pancasila pada diri murid-muridnya,” ujarnya.
Menurut Mas Menteri, guru yang baik adalah guru yang melakukan perubahan, bukan hanya di ruang kelas, melainkan juga lingkungan sekolah maupun masyarakat. “Itu adalah esensi dari guru penggerak,” tegasnya.
Nadiem pun mengapreasi calon guru penggerak yang telah melalui rangkaian seleksi program PGP tersebut. “Ibu/Bapak akan tercatat dalam sejarah pendidikan Indonesia, dan Kemendikbud akan senantiasa hadir dalam perjalanan. Pada akhir pelatihan 9 bulan nanti perjuangan baru dimulai,” pungkasnya. (Diksi/AP/KR)