Perkuat Pendidikan Vokasi di Lampung dan Bengkulu melalui Kick Off Ekosistem Kemitraan dan Inovasi Berbasis Daerah
Bandar Lampung, Ditjen Vokasi – Sebagai wujud untuk menyelaraskan pendidikan vokasi melalui kemitraan yang sinergis di wilayah Lampung dan Bengkulu, Politeknik Negeri Lampung melaksanakan Kick Off Program Penguatan Ekosistem dan Inovasi Berbasis Kewilayahan (01-12-2023).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di tanah air. Pihak-pihak terkait mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan industri pun tidak luput dari bidikan pemerintah pusat untuk ikut menyukseskan berbagai program yang telah dicanangkan sebelumnya.
Salah satu program yang saat ini sedang digencarkan ialah Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program ini memiliki arti penting untuk mendorong kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan arah pembangunan dan pengembangan industri di daerah/wilayah, serta untuk merespons terbitnya Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Dalam kesempatan ini, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda, menyampaikan bahwa tiga hal prinsip utama pendidikan vokasi yaitu pendidikan, sosial dan ekonomi. Selama ini, pendidikan vokasi selalu menjawab persoalan penyediaan tenaga kerja.
Penguatan ekosistem kemitraan menjadi fokus utama sehingga diharapkan pendidikan vokasi dapat duduk bersama, saling berinteraksi dengan pemangku kepentingan, utamanya adalah dengan pemerintah daerah untuk menciptakan inovasi yang berbasis pada kebutuhan serta potensi daerah.
“Kolaborasi antarpemangku kepentingan dari berbagai lini menjadi kunci dan sepatutnya perlu menjadi perhatian bersama. Diharapkan dengan adanya program ini dapat mendorong penyelarasan supply dan demand beserta skills yang dibutuhkan di masa depan,” ucap Uuf.
Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Perguruan Tinggi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Ahmad Saufi, menuturkan bahwa kolaborasi berbasis kerja sama dengan industri sangat diperlukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).
“Pendidikan vokasi ini menjadi tulang punggung untuk mencapai dua cita-cita banga Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Kita harus selalu mengawal program baik ini dalam rangka penguatan ekosistem kemitraan,” ucap Saufi.
Sementara itu, Direktur Polinela, Sarono, menuturkan bahwa program ini penting untuk lebih meningkatkan peran dalam rangka membangun potensi daerah melalui riset, inovasi, dan kemitraan di bidang pengembangan SDM dan SDA.
“Semoga dengan diskusi ini dapat menghasilkan roadmap yang baik, selaras, dan maksimal dari peserta konsorsium Provinsi Lampung dan Bengkulu. Hasil akhirnya nanti dapat dilaksanakan dan diimplementasikan secara nyata dengan semangat kemitraan yang kuat dalam kurun waktu 2 tahun ke depan,” ucap Sarono. (Polinela/Aya/Cecep)