Pentingnya Keselarasan Kurikulum dengan Perkembangan Industri
Jakarta, Ditjen Diksi - Perihal menyiapkan generasi yang unggul dan kompeten merupakan tugas bersama, utamanya dunia pendidikan dan IDUKA yang memberikan dukungan sarana dan prasarana maupun keselarasan kurikulum dengan dunia industri. Kebutuhan inilah yang telah diimpelementasikan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dalam mempersiapkan lulusannya
Menurut Rizal Syahyadi selaku Direktur PNL, kerja sama yang “link and match” antara industri, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan ini merupakan fondasi utama yang akan terus mengiringi perkembangan PNL ke depannya. Rizal pun menegaskan bahwa keselarasan menjadi aspek penting agar lulusan-lulusan PNL dapat terserap oleh IDUKA. “Agar lulusan-lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe ini bisa meningkat skill nya sehingga bisa diterima di dunia industri,” ujarnya pada webinar bertajuk “Peran Pemda dan IDUKA dalam Peningkatan Lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe” pada Selasa (12/10).
Selain kebutuhan akan keterampilan yang berbeda, Rizal juga menambahkan karakter pembelajar dan keinginan untuk terus berkembang sebagai hal penting yang harus dimiliki lulusan PNL. “Tidak hanya mempersiapkan anak-anak kita mencari pekerjaan di dalam negeri atau di daerah, tapi juga mempersiapkan mereka untuk bisa mencari kerja di luar negeri,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Azhari Idris selaku Senior Manager Dukungan Bisnis SKK Migas turut memaparkan tentang kondisi industri 4.0 yang memberikan perubahan pada kebutuhan karakter tenaga kerja. Baginya, perkembangan industri yang kian pesat menyebabkan banyak perusahaan beralih menggunakan tenaga robotic atau digital dibandingkan dengan keterampilan yang dimiliki oleh manusia. Karenanya, dunia pendidikan dianggap perlu untuk mengikutsertakan pendidikan digital sebagai salah satu hal yang perlu dikuasai lulusan sebelum memasuki dunia kerja. “Kita harus menyiapkan anak-anak sehingga mereka tidak hanya bekerja secara fisik, tapi juga secara digital,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Proyek NPK Chemical, PT Pupuk Iskandar Muda, Zulfakhri Achir juga menanggapi secara serius persoalan perubahan kebutuhan skill tenaga kerja di industri. Pasalnya, perkembangan industri yang terus terjadi harus diiringi dengan keselarasan kurikulum lembaga pendidikan, agar nantinya lulusan PNL dengan kompetensi yang dimiliki dapat langsung terserap oleh IDUKA. “Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada, sehingga Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi. Begitupun dengan peningkatan kapasistas entrepeneurship untuk mindset mahasiswa, berpengetahuan entrepreneurial mindset employability skills, sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan daya saing bangsa,” jelasnya.
Adapun beberapa penguatan karakter yang diharapkan oleh industri ke depannya adalah literasi data dengan literasi teknologi atau computational thinking, creative thinking, collaboration, communication, dan compassion. Untuk mewujudkan penguatan karakter tersebut, Zulfakhri juga memaparkan kerja sama yang telah dilakukan oleh PT Pupuk Iskandar Muda dengan PNL agar tercipta kurikulum yang selaras, di antaranya adalah program kerja magang yang diberikan kepada 75 mahasiswa PNL, mendorong program riset mahasiswa dengan data yang dimiliki oleh perusahaan, menyediakan program praktik kerja lapangan, serta sertifikasi kompetensi mahasiswa sebanyak 235 dan sertifikat BNSP kepada 75 mahasiswa.
Zulfakhri berharap, kerja sama yang sudah “link and match” ini dapat terus di-update sesuai dengan perkembangan industri. “Terkait dengan sinergi kurikulum, mungkin selama ini sudah ditindaklanjuti dan diimplementasikan. Namun, kita perlu mengembangkan kurikulum yang sesuai sehingga mendekati harapan industri dalam mencari tenaga kerja di masa depan,” paparnya.
Dipandu oleh Indra Mawardi, webinar yang disiarkan melalui aplikasi zoom meeting ini memberikan ruang diskusi bagi dunia industri dan dunia pendidikan untuk kembali menyatukan tujuan, serta menyelaraskan kurikulum agar melahirkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja nasional maupun internasional. (Diksi/TM/AP/GS)