Pendidikan Vokasi untuk Kehidupan Berkelanjutan: 5 Kiat Sukses menjadi Sekolah Adiwiyata Menurut SMKN 2 Godean

Pendidikan Vokasi untuk Kehidupan Berkelanjutan: 5 Kiat Sukses menjadi Sekolah Adiwiyata Menurut SMKN 2 Godean

Sleman, Ditjen Vokasi – Sekolah Adiwiyata adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan untuk mendorong sekolah menjadi lembaga pendidikan yang peduli lingkungan. 


Program ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan budaya lingkungan hidup yang baik di kalangan siswa, guru, dan seluruh komunitas sekolah. Setiap tahun, Kementerian KLHK memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata bagi sekolah terpilih. Untuk menjadi Sekolah Adiwiyata, diperlukan komitmen dan upaya kolektif dari seluruh warga sekolah. Berikut ini adalah lima kiat sukses untuk menjadi Sekolah Adiwiyata menurut, penanggung jawab program Sekolah Adiwiyata SMKN 2 Godean, Heri Susanto. 


  1. Membangun Komitmen Seluruh Warga Sekolah

Langkah pertama yang sangat penting adalah membangun komitmen bersama dari seluruh warga sekolah. Semua pihak harus memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana sekolah dapat berperan dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau. Keterlibatan orang tua dan masyarakat sekitar juga sangat penting untuk mendukung program ini. Untuk memastikan komitmen ini terjaga, sekolah perlu menegaskan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru terkait pentingnya disiplin lingkungan. Komitmen dan kerja sama yang kokoh menjadi landasan kuat untuk menjalankan program ini. 


  1. Mengintegrasikan Pembelajaran dengan Lingkungan

Salah satu syarat utama menjadi Sekolah Adiwiyata adalah adanya integrasi nilai-nilai lingkungan ke dalam pembelajaran. Sekolah harus mampu mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan secara berkelanjutan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan seperti pengolahan sampah, program menanam pohon, pemanfaatan potensi lokal, dan aktivitas lainnya. 


  1. Membiasakan Hidup Bersih dan Sehat

Penataan fisik sekolah menjadi indikator penting dalam penilaian Sekolah Adiwiyata. Sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi pengelolaan sampah secara baik seperti reduce, reuse, dan recycle, pembuatan taman sekolah, serta penanaman pohon dan tanaman hias. Selain itu, sekolah juga perlu memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik, seperti menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik, serta mengajak siswa untuk mendaur ulang barang-barang bekas. Kebersihan toilet dan fasilitas umum lainnya juga menjadi perhatian penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.


  1. Mengadakan Kegiatan Edukatif dan Partisipatif

Kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah dalam upaya menjaga lingkungan sangat penting untuk mendorong kesadaran dan kebiasaan baik. Sekolah dapat mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba kebersihan kelas, program penghematan energi, gerakan menanam pohon, atau lomba daur ulang. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga guru, staf, dan orang tua. Selain itu, sekolah dapat bekerja sama dengan pihak-pihak eksternal, seperti Dinas Lingkungan Hidup atau organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan, untuk mengadakan seminar, workshop, atau penyuluhan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.


  1. Monitoring dan Evaluasi

Kunci keberhasilan program Adiwiyata adalah konsistensi dan keberlanjutan. Sekolah harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap program-program yang telah dijalankan. Dengan demikian, sekolah dapat melihat apakah target-target yang telah ditetapkan tercapai dan jika ada hambatan, sekolah dapat segera melakukan perbaikan.


Menjadi Sekolah Adiwiyata bukanlah proses instan diperlukan kerja sama dan komitmen yang kuat dari seluruh warga sekolah. Akan tetapi, perlu diingat menjadi Sekolah Adiwiyata bukanlah tujuan utama karena tujuan dari program tersebut adalah untuk membiasakan hidup bersih dan sehat serta sadar dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun mendorong setiap satuan pendidikan vokasi untuk mewujudkan sekolah yang berkelanjutan untuk mencapai sustainbale development goals (SDGs). (Aya/Cecep)