Peminatnya Meningkat, Pendaftaran IISMA Skema Co-Funding Hingga 22 April

Peminatnya Meningkat, Pendaftaran IISMA Skema Co-Funding Hingga 22 April

Jakarta, Ditjen Vokasi - Pendaftaran Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) jalur co-funding akan berakhir hingga 22 April 2024 mendatang. Setidaknya ada 73 perguruan tinggi yang dapat dipilih oleh mahasiswa yang berniat mengikuti program IISMA melalui skema co-funding ini. 

IISMA skema co-funding menjadi satu dari tiga skema program IISMA yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mewadahi antusiasme mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di luar negeri. Dua skema lainnya adalah skema reguler dan afirmasi yang pendaftarannya telah ditutup dan awardees-nya telah diumumkan. 

Program IISMA co-funding akan berlangsung selama lima bulan, yakni pada Agustus 2024 hingga Januari 2025. Tahun ini terdapat lebih dari 44 kampus tujuan untuk jenjang sarjana yang tersebar di Amerika Serikat, Inggris, Eropa, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan beberapa wilayah lainnya. Sementara untuk jenjang vokasi, terdapat 29 kampus tujuan yang tersebar di beberapa negara. Kuota per kampus pada program IISMA Co-Funding ini ditargetkan sebanyak 10 hingga 20 mahasiswa. 

Kepala Program IISMA 2024, Rachmat Sriwijaya, dalam sesi sosialisasi IISMA skema co-funding beberapa waktu lalu mengatakan bahwa meski ada tiga kategori atau skema dalam seleksi awardee IISMA, semua merupakan program IISMA dari Kemendikbudristek.

"Perbedaan jalur hanya masalah teknis, namun secara umum keberlangsungan program akan tetap sama, tidak ada perbedaan status antara ketiga jalur tersebut,” ujar Rachmat. 

Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan bahwa jalur Co-Funding dan Reguler hanya berbeda dalam skema pendanaan dan daftar perguruan tinggi mitra. Terkait ketentuan pendaftaran, tanggal keberangkatan, dan durasi pelaksanaan program tetap diberlakukan sama. 

“Mahasiswa yang mendaftar program IISMA Co-Funding harus melewati proses seleksi yang sangat ketat," Rachmat menambahkan. 

Sebagai informasi, IISMA Co-Funding adalah program pendanaan bersama antara Kemendikbudristek dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung mahasiswa mengikuti program mobilitas internasional. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Indonesia tentang keragaman akademik dan budaya internasional, serta memperkuat jejaring mahasiswa Indonesia di tingkat global. Program ini memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester.

Sejak dibuka tahun lalu, jumlah penerima dari jalur co-funding rupanya mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari tahun lalu, sehingga kesempatan mahasiswa untuk mengikuti program ini semakin besar. Tahun ini, kesempatan mahasiswa dari jalur IISMA Co-Funding ditambah menjadi minimal 750 awardees. (Nan/Cecep)