Orkestra SMKN 2 Kasihan Kobarkan Semangat ‘Pelajar Pancasila’
Bantul, Ditjen Diksi – Semangat Pancasila sejatinya harus tertanam di seluruh lapisan masyarakat Tanah Air, utamanya generasi muda bangsa ini. Seiring dengan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni yang kini menjadi hari libur nasional, semangat tersebut tentunya amat dibutuhkan bangsa ini guna menghadapi masa pandemik yang belum juga usai.
Tak lepas dari momen peringatan bersejarah tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkolaborasi dengan orkestra SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta, menggelar konser mini nan apik untuk pembuatan video cover lagu Pelajar Pancasila karya Eka Gustiwan. Lagu tersebut sebelumnya juga disenandungkan oleh vokalis Kikan Namara yang diproduksi oleh Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud yang telah diunggah pada Youbtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.
Pentas yang berlangsung di SMKN 2 Kasihan dengan menjalankan protokol kesehatan ketat tersebut menghadirkan dua punggawa Ditjen Pendidikan Vokasi, yakni Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto yang memainkan piano dan Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi Henri Tambunan yang menjadi vokalis. Bersama balutan orkestra SMKN 2 Kasihan, keduanya pun larut mengharmonisasikan lagu penyemangat generasi muda bangsa ini.
“Saya pribadi merasa sangat terkesan dengan kualitas teknik siswa SMK memainkan alat musik, terutama kualitas musikalitas mereka. Bersama mereka dalam orkestra ini, serasa bermusik dan pentas bersama pemain-pemain profesional. Lagu Pelajar Pancasila, bisa dikemas dengan sangat rapi dalam sebuah orkestra yang diharapkan menginspirasi seluruh generasi bangsa,” tutur Dirjen Wikan.
Wikan menambahkan, lirik dan karakter musik dalam lagu ini sangat menguatkan spirit Pancasilais setiap insan bangsa yang mendengarkannya. Karenanya, “SMK (siswa dan guru) bersama Ditjen Pendidikan Vokasi mencoba membawakannya dengan format atau corak orkestra, namun aransemennya tetap mempertahankan karakter gelora semangat lagu ini. Kolaborasi antargenerasi dalam orkestra ini diharapkan akan mendorong semangat inovasi dan kolaborasi seluruh insan generasi bangsa,” terangnya.
Senada dengan Wikan, Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi Henri Tambunan juga merasa senang turut serta dalam momen istimewa tersebut. “Sangat menyenangkan dan surprise. Siswa SMKN 2 Kasihan sangat profesional dan sepertinya sudah terbiasa mengiringi konser atau orkestra. Melalui kolaborasi ini, saya berharap lagu Pelajar Pancasila ini terinternalisasi pada seluruh pelajar Indonesia,” jelasnya.
Menilik lagu Pelajar Pancasila, liriknya sendiri turut menyampaikan pesan dan semangat kepada generasi muda. Dimulai dengan “Bangun dan bukalah matamu, saatnya meraih mimpimu”, lagu ini mencoba membangkitkan semangat generasi muda, khususnya para pelajar berkarakter Pancasila. Hingga akhirnya, para pelajar diharapkan dapat “Bergandeng tangan untuk negeri, bersatu dalam perbedaan”, serta terus “Berjuang dan harus berani, kita terus torehkan prestasi”.
Libatkan 50 Personel
Selain tampilnya dua punggawa Ditjen Pendidikan Vokasi, sajian konser mini untuk pembuatan video cover lagu Pemuda Pancasila ini juga didukung oleh 50 personel SMKN 2 Kasihan yang terdiri dari 25 pemain siswa dan 25 pendidik.
“Selain membentuk kepanitiaan dan menentukan pemain orkestra, serta membuat perencanaan, kami juga telah memberitahukan kepada orang tua untuk kegiatan proses pembuatan video yang berlokasi di sekolah. Tak ketinggalan, semua pemain dan crew pembuatan video cover tersebut telah melewati tes swab/genose dengan hasil NEGATIF.,” terang Kepala SMKN 2 Kasihan Agus Sunanto.
Sajian orkestra di SMKN 2 Kasihan sendiri tidak terlepas pembelajaran berbasis project based learning (PBL) yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media, yang mendukung semangat Merdeka Belajar yang terus digaungkan oleh Kemendikbud-Ristek.
Agus pun menjelaskan, proses latihan sendiri dilaksanakan selama empat hari guna melakukan penyesuaian terhadap perubahan aransemen. “Saya tidak menduga bahwa Bapak Dirjen Vokasi mampu berkolaborasi dengan orkestra SMKN 2 Kasihan. Kami seluruh warga SMKN 2 Kasihan merasa amat bangga dan terharu,” ujarnya.
Agus menambahkan, selama masa pandemik ini siswa di sekolahnya juga telah melakukan aneka konser virtual, di antaranya kolaborasi orkestra dengan Worldship Orkestra (WSO) Japan. “WSO juga pernah melakukan konser kolaborasi dengan siswa SMKN 2 Kasihan secara live di Taman Budaya Yogyakarta pada awal 2020,” jelasnya.
SMK Negeri 2 Kasihan sendiri memang dikenal sebagai Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta yang cikal bakalnya telah hadir sejak 1951 silam. Tercatat, sekolah ini telah bekerja sama dengan beberapa Stasiun RRI di Indonesia, perguruan tinggi hingga tingkat SMP, lembaga pemerintahan maupun para orkestra kenamaan Tanah air, seperti Dwi Dharmawan, Purwacaraka, dan Addie MS.
Sedangkan kerja sama luar negeri, di antaranya dengan New Dutch Academy (Netherlands), Associated Board of The Royal Schools of Music (London), Melbourne Symphony Orchestra (Melbourne), College of Music Mahidol University (Thailand), dan Kyoto City University of Arts (Japan). Selain itu, beberapa siswa luar negeri yang tercatat menimba ilmu di sekolah ini, yakni Ariani Plukkard/biola (Australia), Jaspery Lauhio/flute (Finlandia), Nathan Ulry Boully/horn (Perancis), Drew Vincent Kane/trumpet (AS), Juliet/gitar (Australia), dan Sumardi/gitar (Malaysia).
“Saya berharap kolaborasi bersama Ditjen Pendidikan Vokasi ini mampu meningkatkan semangat belajar siswa, sekaligus memberi pengalaman baru yang sensasional,” pungkas Agus. (Diksi/AP/KR)