Menjadi Siswa SMK yang Merdeka Berwirausaha dan Berkarya Menurut Alumni SMK

Menjadi Siswa SMK yang Merdeka Berwirausaha dan Berkarya Menurut Alumni SMK

Jakarta, Ditjen Vokasi – Dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini, menjadi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mandiri dan mampu berwirausaha adalah suatu keunggulan yang sangat berharga. 


Dalam kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada Selasa (16-7-2024) menghadirkan alumni SMK berprestasi, Novia Bachmid dan Mohamad Alva Priyandhito.


Kehadiran alumni di sini menjadi kesempatan berbagi cerita baik pengalamannya dalam mewujudkan lulusan SMK yang merdeka berwirausaha dan merdeka berkarya. Harapannya, kehadiran mereka dapat meningkatkan motivasi belajar untuk peserta didik SMK sehingga ketika lulus mereka telah memiliki gambaran rencana karier, apakah akan bekerja, melanjutkan pendidikan, ataupun menjadi wirausaha (BMW).


Novia Bachmid, alumnus Konsentrasi Keahlian Multimedia, SMK Paramitha 1 Jakarta, yang kini sukses menjadi penyanyi papan atas, menyarankan agar siswa memanfaatkan semua fasilitas yang ada di SMK. Novia juga menceritakan bagaimana ilmu yang ia terima saat SMK sangat membantu perkembangan karier menyanyinya saat ini. 


“Selama di sekolah cobalah menangkap peluang, ada kesempatan harus dicoba. Kuncinya juga konsisten dan tidak pantang menyerah. Apabila dalam proses menemui kesulitan, uraikan masalahnya dan tentukan langkah yang akan diambil,” ucap Novia. 


Selain itu, Novia juga menceritakan perjalanan panjangnya dalam meniti karier melalui berbagai ajang pencarian bakat. Novia sempat tidak mendapatkan restu dari orang tua.


“Dulu saya pernah pergi audisi diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua yang akhirnya mereka pergi menyusul saya dan menemani saya audisi. Ini jalan yang telah saya mulai, kalau saya tidak nekat mempertahankan impian saya belum tentu saya ada di sini,” ucap Novia. 


Sementara itu, Mohamad Alva Priyandhito, alumnus Konsentrasi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, SMK Al Hikmah Gubukrubuh, yang kini sukses menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian, menuturkan bahwa menangkap permintaan pasar adalah salah satu hal yang penting dalam memulai wirausaha. 


Pada awal merintis wirausaha, Alva memulai dengan menjual jamur tiram yang ia peroleh dari petani setempat. Berkat usaha pertaniannya tersebut, kini Alva mampu meraup omzet hingga ratusan juta perbulannya. 


Alva merasa senang karena dengan usahanya tersebut ia bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat setempat dan membuat ekosistem pertanian di wilayahnya berjalan lancar. 


“Kebutuhan jamur tiram di wilayah saya sendiri itu lumayan banyak, tetapi pemasoknya jarang. Peluang itu yang saya tangkap dan saya kerjakan hingga saya bisa sampai di titik ini,” ucap Alva. 



Dalam kesempatan ini, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, mendorong agar peserta didik baru dapat menjadi siswa yang merdeka, yaitu merdeka dalam menentukan masa depan, merdeka untuk berkarya, merdeka dalam berpikir dan berkreasi, merdeka dari kekerasan, perundungan, dan intoleransi, dan merdeka dalam melaksanakan pembelajaran.

“Menjadi siswa SMK yang merdeka berwirausaha dan berkarya memerlukan kombinasi dari pengenalan diri, pemanfaatan fasilitas sekolah, pendidikan berkelanjutan, pengembangan jaringan, penggunaan teknologi, dan sikap pantang menyerah,” tutur Wardani. (Aya/Cecep)