Mendorong Pariwisata Mandalika dengan Usaha Kriya

Jakarta, Ditjen Diksi - Sebagai negara kepulauan dengan keindahan alam yang memikat, sektor pariwisata menjadi salah satu faktor yang mendukung lajunya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Salah satunya adalah Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, yang dinobatkan menjadi wilayah pariwisata super prioritas oleh Presiden Joko Widodo sejak 2017. Untuk mendukung program destinasi pariwisata tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) serta PT Telkom Indonesia menyelenggarakan Pendidikan Kecakapan dan Kewirausahaan (PKW) dan Wira Kriya Milenial 2020 yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (9/11).

Niken Saptarini selaku Ketua Dekranasda NTB menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memberikan wawasan serta mengubah mindset generasi muda untuk menjadi pengusaha yang baik dengan harapan dapat melecut kembali anak-anak muda NTB untuk berkarya dan berwirausaha, khususnya dalam bidang kriya. “Harapan kami kepada para peserta agar menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin, belajar untuk menimba ilmu, dan bertanya bagaimana menjadi wirausaha yang sukses,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Elisabeth Thohir selaku perwakilan dari PT Telkom Indonesia. Melihat Mandalika yang memiliki potensi alam yang luar biasa indahnya, ia yakin kehadiran generasi muda yang unggul dan kompeten akan mengembangkan wilayahnya lebih kompetitif dan berkualitas. “Saya berharap dengan kegiatan ini akan memacu tumbuhnya kraftor-kraftor muda yang andal dan menghasilkan karya khas Mandalika yang dapat bersaing di pasar-pasar internasional,” ungkapnya. 

Sebagai sektor yang memiliki peran penting bagi majunya perekonomian di Indonesia, usaha kriya memiliki fungsi utama  sebagai modal pemerataan, pendapatan, penciptaan usaha baru, serta upaya pelestarian budaya bangsa. Alhasil, pengusaha kriya ke depannya dirasa perlu untuk meningkatkan produktivitas demi menjawab tantangan industri 4.0 yang semakin berkembang. “Sektor kriya menopang kehidupan berjuta-juta keluarga yang saat ni dihadapkan pada tantangan dinamisnya kemajuan teknologi dan industri. Berdasarkan hal tersebut, kami memandang perlu adanya wadah partisipasi masyarakat yang berfungsi sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan kriya, khususnya di Mandalika sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas,” ujar Franka Nadiem Makarim kala membuka kegiatan PKW ini.

Program PKW sendiri merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan yang memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan sikap mental wirausaha. Adapun kurikulumnya terdiri dari keterampilan usaha kriya berbasis teknologi dan materi rintisan usaha yang mengedepankan teknologi informasi dan komunikasi, seperti pembuatan website, pendayagunaan media sosial, sistem search engine, dan pengalihan media pemasaran melalui digital atau e-commerce. “Program PKW ini kami fasilitasi karena kami percaya, semua anak bisa berdaya, semua anak bisa keluar dari keterbatasaannya. Tidak hanya menyelenggarakan program PKW, tapi kita juga menyediakan paket C bagi 5 peserta program PKW yang lulus dengan baik dan mau mengikuti program beasiswa. Semoga adik-adik semakin bersemangat untuk terus menorehkan prestasi,” tutur Franka. 

Karenanya, program PKW ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kreativitas tinggi sehingga mampu berinvensi dan berinovasi. Pasalanya, pengusaha yang berbasis efisiensi dan produktivitaslah yang mampu menghadapi tantangan kemajuan industri ke depannya. “Saya berharap selesai pelatihan ini para peserta tidak hanya memahami dan memiliki kemampuan teknis, tapi juga siap menjadi wirausaha yang kuat dan tahan banting serta siap bangkit kembali menghadapi segala risiko dan segala tantangan, terutama pada era industri 4.0,” pungkas Endang Budi Karya selaku Ketua Bidang Wirausaha Dewan Kerajinan Nasional. (Diksi/TM/AP/GS)