Masuk SMK, Alffy Rev Kian Tekuni Passion Bermusik
Surabaya, Ditjen Diksi – Guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu berdaya saing global, maka sangat perlu dikembangkan passion dan soft skills. “Selain kita terus menggembleng hard skills agar lulusan kita kompeten, jangan lupa bahwa soft skills dan passion juga tidak kalah pentingnya,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto saat melakukan “Bincang Vokasi” dengan Awwalur Rizqi Al-Firori atau yang lebih sering dikenal dengan Alffy Rev, kreator muda yang sukses mendunia melalui karya “Indonesia Wonderland” secara daring (9/10).
Konsisten dalam menekuni passion memang telah dibuktikan Alffy Rev melalui bidang keahlian musiknya. Terbukti, meski sempat mendapatkan penolakan dari orang tua untuk dapat memilih SMK, akhirnya Alffy berhasil meyakinkan mereka agar mengizinkan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki untuk memilih bersekolah di SMKN 12 Surabaya, yang memiliki kompetensi keahlian bidang seni musik maupun seni rupa.
“Ayahku dulu bukan seniman. Karena aku sangat passion di dunia musik, sampai akhirnya meyakinkan ayah itu harus presentasi untuk meyakinkan orang tua. Waktu saya mau masuk SMK itu sama seperti saya mengajukan proposal ‘Indonesia Wonderland’, sampai akhirnya ayah mengizinkan dan mendukung saya,” ungkap Alffy.
Tak ayal, dukungan orang tua ini pun membuat Alffy kian giat menekuni dunia musik di SMKN 12 Surabaya, hingga kompetensi yang dimilikinya terus berkembang. Menurut Alffy, pembelajaran di SMK telah berhasil mengantarkan dirinya, dari belum bisa membaca not balok hingga bisa melahirkan sebuah karya yang luar biasa, seperti “Indonesia Wonderland” dan “Spirit of Papua”. “Sebelum masuk SMKN 12 ini belum bisa baca not balok, tapi saya terus belajar sampai akhirnya membuat karya juga dari SMKN 12 ini,” ujarnya.
Dalam berkarya, Alffy juga menjalin kolaborasi dengan beberapa rekan SMKN 12 Surabaya jurusan seni rupa untuk dapat mengemas gagasan-gagasan terbaiknya menjadi sebuah mahakarya. “SMKN 12 memiliki seni pertunjukan dan seni rupa, dulu saya di musik klasik. Saya juga bekerja sama dengan anak-anak seni rupa. Yang penting itu isunya dulu, gagasan. Itulah kenapa musik yang disampaikan ada nyawanya,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Alffy juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh guru SMKN 12 Surabaya yang telah mendidiknya, sehingga dirinya dapat mengembangkan passion yang dimilikinya. Menurutnya, belajar di SMK adalah hal yang sangat menyenangkan. Alffy pun berpesan kepada mereka yang ingin bersekolah sesuai passion untuk tidak ragu melanjutkan studi ke jenjang SMK, agar memperoleh praktik lebih banyak dalam melatih passion hingga menjadi lulusan yang kompeten.
“Yang pasti, yakin saja karena saya dulu bisa yakin ke SMK karena saya sangat senang belajar yang sesuai passion. Musik tidak hanya sekadar hobi, tapi bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Jika kalian benar-benar bisa fokus, jangan ragu untuk masuk SMK karena SMK disajikan dengan kurikulum yang berbeda dari biasanya,” kata Alffy.
Sebagai penutup, Dirjen Wikan juga turut menyatakan kebanggaannya melihat alumni pendidikan vokasi yang berprestasi, bahkan membawa nama dan budaya Indonesia ke ranah global melalui mahakarya yang luar biasa. “Semoga ke depan lahir Alffy-Alffy lainnya, atau bahkan yang lebih baik. Saya berharap adik-adik (siswa SMK) ini juga dapat terus semangat dan konsisten untuk mengembangkan passion dan sukses,” pungkasnya.(Diksi/Tan/AP)