Lulus PKW, Juru Parkir Sukses Kembangkan Kaus Sablon

Lulus PKW, Juru Parkir Sukses Kembangkan Kaus Sablon

Karanganyar, Ditjen Diksi – Ialah Andra Septyano, lulusan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang dicetuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul berhasil mengembangkan bisnis kaus sablon yang dijalaninya. Setelah mengikuti program kursus selama tiga bulan tersebut, Andra lantas memberanikan diri untuk langsung membuka bisnis kaus sablon. Ia mengaku, melalui program PKW dirinya terbekali oleh pengetahuan dan pendidikan soal berwirausaha.

 

“Program PKW ini sangat berdampak buat saya. Banyak pengetahuan yang tersampaikan dari apa yang saya belum tahu. Kalau tidak mengikuti PKW, saya mungkin tidak tahu mau jadi seperti apa,” ungkap Andra.

 

Andra mengaku, dirinya sempat mengenyam pendidikan formal di SMK Karya Teknika di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, namun tidak melanjutkannya hingga selesai. Tak putus asa, untuk menyambung hidup, Andra bekerja sebagai juru parkir serta mengamen pada malam harinya dengan pendapatan berkisar Rp50 ribu per hari.

 

Ngamen ini sudah saya lakukan saat saat masih sekolah. Jadi, saya enggak minta uang orang tua untuk membeli rokok. Saya ngamen di lampu merah sampai dapat Rp25 ribu sejak masih sekolah,” kisah Andra.

 

Pekerjaan itu dijalani Andra hingga akhirnya dikenalkan dengan program PKW oleh salah satu rekannya. Andra pun lantas mengikuti program tersebut di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia, Karanganyar, untuk belajar menjahit hingga menyablon.

 

“Orang-orang yang saya sayangi menyuruh saya mengikuti kursus. Daripada saya enggak punya ijazah, saya ikut saja kursus. Insyaallah, saya punya bakat menjahit atau menyablon,” imbuh Andra.

 

Tidak sia-sia, setelah mengikuti program PKW, Andra kini memiliki bisnis kaus sablon yang cukup menguntungkan. “Setelah lulus dari PKW, saya mencoba menyablon kaus satuan dengan harga awal Rp50 ribu, sekarang menjadi Rp65-75 ribu per buah,” ujarnya.

 

Kini, bisnis kaus sablonnya dibanjiri pesanan hingga bisa meraup omzet Rp5-7 juta per bulannya. Keren, kan? (Diksi/Tan/AP/NA)