Kolaborasi Politani Kupang Siap Dukung Program MBKM

Kolaborasi Politani Kupang Siap Dukung Program MBKM

Kupang, Ditjen Vokasi - Sebagai salah satu terobosan baru, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan bisa mengintegrasikan pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, produktif, dan kompetitif. Namun, dalam pelaksanaan program tersebut, membutuhkan kesiapan dari penyelenggara pendidikan tinggi vokasi.

 

Sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi di Provinsi NTT, Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang kini tengah mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan program MBKM. Sebagai langkah awal, Politani Kupang berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang dianggap telah lebih dahulu menerapkan program MBKM.

 

Wakil Direktur I Bidang Akademik Politani Kupang, Jacqualine A. Bunga, mengatakan bahwa alasan pemilihan Polinema karena selama ini dinilai menjadi salah satu perguruan tinggi vokasi yang sudah cukup berhasil dalam mengimplementasikan program MBKM di institusinya. Sehingga, Jacqualine berharap, Politani Kupang bisa menyerap berbagai praktik baik dari Polinema, termasuk bagaimana persiapan dan strategi untuk menjalankan program MBKM di Politani Kupang.

 

“Kami berharap mendapatkan informasi bagaimana menjalankan program MBKM, terutama melalui kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika). Aspek lain yang ingin dipelajari adalah bagaimana Politeknik Pertanian Negeri Kupang juga bisa menyiapkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam program-program MBKM yang ditawarkan, sebagaimana yang telah diterapkan oleh Polinema,”  kata Jacqualine saat “Seri Webinar Agrotalk#4” dengan tema “Strategi Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Vokasi” beberapa waktu lalu.

 

Menurut Jacqualine, salah satu bentuk aplikasi dari program MBKM yang sudah dilaksanakan selama ini di Politani Kupang adalah dengan mengirim delapan mahasiswanya untuk mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). “Pada tahun 2021 ada satu mahasiswa yang sudah mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dan pada tahun 2022 ada tujuh mahasiswa yang mengikuti program ini, jelasnya. 

 

Lebih lanjut, Jacqualine menjelaskan bahwa pada tahun ini Politani Kupang telah merencanakan agar setiap program studi (prodi) melibatkan mahasiswa untuk mengikuti pertukaran pelajar, baik di antara prodi di dalam maupun luar Politani Kupang.

 

“Prodi akan diberi kesempatan untuk menghasilkan kurikulum yang nantinya bisa berkolaborasi dengan prodi lain, yang memiliki kompetensi yang sama. Mahasiswa juga akan diberikan kesempatan untuk magang industri selama enam bulan yang nantinya akan diakui setara dengan 20 SKS (sistem kredit semester, red),” kata Jacqualine.

 

Politani Kupang sendiri merupakan salah satu dari lima politeknik pertanian yang ada di Indonesia serta didirikan berdasarkan kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Asian Development Bank di Manila pada 1983. Awalnya, politeknik ini bernama Politani Undana. Namun, sejak 6 Oktober 1997, Politani Undana berubah statusnya menjadi Politani Kupang, yang menerapkan proses pembelajaran 40 persen teori dan 60 persen praktikum. (Diksi/Nan/AP/NA)