Kisah Sukses Jay: Lulusan SMP di Lereng Merapi Menjadi Barista Profesional Berkat Program PKK

Kisah Sukses Jay: Lulusan SMP di Lereng Merapi Menjadi Barista Profesional Berkat Program PKK


Klaten, Ditjen Vokasi - Setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai hidup barunya. Begitu pun dengan Jayanto, atau biasa disapa Jay. Hidup di lereng merapi sejak lahir dengan keterbatasan ekonomi membuatnya tak melanjutkan pendidikan. Ia hanyalah lulusan SMP dan menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Berkat program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), ia berhasil mewujudkannya. 


Ibunya adalah seorang ibu tunggal dengan tiga anak. Namun, anak kedua dari tiga bersaudara ini masih bersemangat untuk meraih impian-impian besar di masa depan.


“Saya ingin membantu keluarga, membantu ibu saya,” ujar Jay tulus.


Hingga suatu hari, Jay mengetahui tentang program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) 2022 bidang barista yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Bak angin dari surga, kabar tersebut memberikan peluang hidup yang lebih baik untuk Jay. 


Jay mendapatkan informasi tersebut dari tetangganya yang mengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Merapi School di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang kopi. 


“Awalnya saya ragu ikut kelas barista tersebut. Walaupun kelasnya gratis, tapi kan butuh biaya perjalanannya juga,” cerita Jay.


Jay melanjutkan bahwa ia pun tidak memiliki pengetahuan di bidang kopi. Namun, keraguannya berhasil ia tepis karena semangatnya untuk berubah lebih besar. Ia pun memutuskan untuk mendaftar program PKK di LKP Merapi School. Setelah melewati seleksi ketat, dia diterima di program tersebut dan mulai belajar tentang berbagai macam jenis kopi, teknik penyeduhan yang tepat, dan keterampilan dalam melayani pelanggan.


Selain belajar tentang peracikan kopi, Jay juga melakukan kunjungan industri ke kebun kopi di desa tertinggi di Klaten, yaitu Sapuangin, Desa Tegalmulyo dan industri penyangraian kopi di Auree Coffee Roastery.


Di LKP Merapi School, pembelajaran mengedepankan keterampilan dengan memperbanyak praktik. Apalagi dengan pendidik yang ahli dan praktisi dari Anjani Coffee Cupping (ACC), Yogyakarta membuat Jay semakin bersemangat untuk menjadi seorang barista profesional. 


Dalam waktu yang relatif singkat yaitu selama satu bulan pendidikan, Jay berhasil menyelesaikan program pendidikan barista 150 jam dan lulus Uji Sertifikasi Kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Barista. Dengan begitu ia mendapatkan Sertifikat Pelatihan Barista dari Merapi School dan juga sertifikat kompetensi yang diakui oleh pemerintah. 


Berdasarkan penilaian dan potensi selama pendidikan yang baik, akhirnya Jay langsung disalurkan bekerja di Pegasus Coffee and Eatery Magelang, Jawa Tengah.


Direktur LKP Merapi School, Murni Setiawati, mendorong semua peserta didik di LKP-nya untuk bekerja maupun berwirausaha, begitu pun kepada Jay.


“Jay punya kompetensi yang bagus dan tekadnya juga kuat. Merapi School memfasilitasi peserta didik saat pembelajaran sampai dengan disalurkan kerja,” tegas Murni.


Murni juga menyampaikan bahwa LKP yang sudah dibangunnya sejak 2019 itu pun sudah bermitra dengan puluhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan demikian, kemitraan tersebut dapat memberikan peluang kepada alumni LKP Merapi School untuk bekerja. 


Jay Si Barista Andal di Kafe Populer di Magelang



LKP Merapi School dengan program PKK berhasil menjadi gerbang pembuka Jay untuk menjadi barista. Jay sangat bersemangat untuk memulai kariernya sebagai barista dan berusaha untuk mengasah keterampilannya sebaik mungkin. Pada Agustus 2022, ia pun sudah mulai bekerja di kafe populer di Magelang.


Ketika Jay memulai pekerjaannya di Pegasus Coffee and Eatery, dia dihadapkan dengan situasi yang lebih menantang. Kafe ini memiliki banyak pelanggan yang datang dari berbagai latar belakang dan memiliki selera yang berbeda-beda. 


“Saya harus bisa menyajikan kopi dengan kualitas yang tetap bagus meski dalam waktu yang singkat,” ujar Jay menceritakan pengalamannya bekerja.


Menurut Jay, kafe tempatnya kerja selalu mengadakan acara tiap minggunya sehingga sering didatangi banyak pengunjung. Untungnya ketika di LKP, ia sudah terlatih untuk melayani pelanggan dengan baik. Selain itu, keahlian yang luar biasa dalam menyajikan kopi yang lezat dan aroma yang harum membuatnya menjadi barista andal di coffee shop tersebut.


Jay yang terbuka dengan hal baru juga merasa banyak belajar ketika ia terjun di tempat kerja. Dia bertemu dengan banyak barista dan penggemar kopi lainnya yang memperluas jaringan dan pengetahuannya tentang industri kopi. Dia juga mengembangkan keterampilan dalam membuat latte art yang menjadi daya tarik utama di kafe. Ia pun pernah mengikuti lomba barista nasional yang diadakan oleh Reload Coffee Roastery.



Jay mengatakan, “Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Merapi School dan Direktorat Kursus dan Pelatihan yang sudah membantu  masa depan  saya menjadi lebih baik dengan menjadi barista.”


Kesungguhan Jay tidak berhenti sampai di situ saja. Dia memiliki impian untuk terus meningkatkan keterampilannya dan memperluas pengetahuannya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Jay ingin mengikuti program paket C yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai bagian dari program pendidikan nonformal.


Berkat keputusannya mengikuti kursus barista, ia pun dapat membantu keluarganya di desa. Setiap bulannya, ia pun turut menyisikan gaji untuk keperluan keluarga. 


Kisah sukses Jay menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya. Jay yang dahulu hanya tinggal di Lereng Merapi dan tak pernah keluar kota, kini berkesempatan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Selain itu, ia pun menunjukkan bahwa dengan semangat dan tekad yang kuat, siapa pun bisa meraih impian-impian besar yang diinginkan. (Murni/Zia/Cecep)