Kembangkan Produk Ikan Air Tawar, Dosen dan Mahasiswa Polinema Dorong Ekonomi Warga Desa di Tulungagung
Malang, Ditjen Vokasi - Pengabdian masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi vokasi menjadi salah satu cara mentransfer pengetahuan dan mencarikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Malang (Polinema) dengan membantu masyarakat di Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur untuk mengembangkan produk ikan air tawar agar bernilai ekonomis tinggi.
Budi daya perikanan khususnya ikan air tawar sangat berpotensi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Budi daya ikan air tawar mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, termasuk bagi masyarakat di Desa Pulotondo yang selama ini banyak memanfaatkan produk budi daya ikan air tawar sebagai salah satu komoditi usaha masyarakat desa.
Selama ini ikan air tawar yang dikenal sebagai bahan pangan dengan kandungan gizi tinggi dan sangat bermanfaat ini umumnya dipasarkan warga desa secara langsung ke konsumen, pasar, KUD, tengkulak, dan pengecer dengan harga dasar ikan segar. Padahal, apabila ikan air tawar diolah lebih lanjut, ikan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada bila dijual dalam bentuk ikan segar ke pasar.
Oleh karena itu, tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dari Jurusan Teknik Kimia Polinema kemudian menginisiasikan untuk memberikan pelatihan pengolahan produk ikan air tawar di Desa Pulotondo. Tim PPM ini beranggotakan para dosen yakni Haris Puspito Buwono, Ariani, Abdul Chalim,Rucita Ramadhana, dan Diana Rachmawati . Selain itu tim juga dibantu oleh beberapa mahasiswa yaitu Nur Azizah dan Nabila Putri.
“Pelatihan pengolahan ikan air tawar yang diberikan bertujuan agar produk ikan air tawar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan dapat bertahan lama. Sehingga perlu adanya pelatihan yang dapat memberikan pengetahuan-pengetahuan dasar serta metode serta teknik pengolahan dalam menunjang pengolahan produk ikan air tawar di Desa Pulotondo,” kata salah satu anggota tim PPM, Haris Puspito Buwono .
Menurut Haris, pelatihan yang diberikan berupa pengolahan ikan air tawar menjadi produk yang siap dimasak, seperti produk frozen food. Tahapan pengolahan ikan air tawar ini dimulai dengan membersihkan dan menyiapkan ikan air tawar yang akan dimarinasi, mempersiapkan bumbu untuk marinasi. Setelah ikan di marinasi dengan bumbu yang telah disiapkan, ikan kemudian dikemas ke dalam plastik dan kemudian di-vacuum serta seal. Ikan air tawar yang telah dikemas tersebut kemudian disimpan ke dalam freezer.
Pengembangan produk ikan air tawar menjadi frozen food ini terbukti mampu meningkatkan nilai jual ikan air tawar. Menurut masyarakat Desa Pulotondo, untuk 1 kg ikan air tawar biasanya diijual di pasar secara langsung harga berkisar Rp24.000,00—Rp36.000,00 atau bergantung dengan jenis ikan tawarnya. Akan tetapi, setelah diolah menjadi produk frozen food, harga jual ikan air tawar rupanya bisa meningkat 1,5 sampai 2 kali lipat dari harga ikan segar biasanya.
Selain dapat meningkatkan nilai jual dari produk olahan ikan, produk frozen food dari ikan air tawar ini juga membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam menyimpan ikan dan menambah daya simpan jika dibandingkan dengan ikan segar.
Pada akhir pelatihan terdapat serah terima peralatan pengemasan vacuum dan seal untuk skala home industry kepada perwakilan dari warga desa sebagai bentuk simbolis kerjasama dan upaya program berkelanjutan.
Lurah Desa Pulotondo, Mawardi, mengatakan bahwa warganya sangat antusias terhadap pelatihan yang diberikan oleh tim dari Polinema. Sebagai lurah, Mawardi berharap masyarakat bisa meningkatkan nilai jual produk ikan air tawar.
“Semoga kegiatan ini juga terus berkelanjutan dalam meningkatkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di Desa Pulotondo ini,” kata Mawardi. (Polinema/Nan/Cecep)