Jajaki Peluang Kerja Sama, CEAIE, China Kunjungi PNJ
Depok, Ditjen Vokasi - Kerja sama pengembangan Technical and Vocational Education and Training (TVET) antara Indonesia dan China memiliki potensi yang besar untuk menghadapi tantangan dan peluang di era industri 4.0. Melalui kolaborasi, kedua negara dapat memperkuat kompetensi siswa dan pelatihan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Dalam rangka menjajaki potensi atau peluang kerja sama tersebut, China Education Association for International Exchange (CEAIE) melakukan kunjungan ke Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Senin (17-07-2023). Kunjungan delegasi CEAIE yang dipimpin Deputy Secretary-General of CEAIE, An Yan, tersebut mempromosikan pertukaran pendidikan dan kerja sama bidang pengembangan TVET antara institusi Indonesia-China.
“Kedua negara memiliki kepentingan yang kuat untuk memajukan pendidikan vokasi guna menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi, dalam sambutannya saat menerima kunjungan delegasi CEAIE di Aula Gedung PUT PNJ.
Menurut saryadi, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan pendidikan kejuruan. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga telah mengambil langkah strategis melalui Merdeka Belajar untuk mengembangkan kompetensi siswa dan meningkatkan daya saing mereka di masyarakat global serta relevansi dengan industri.
“Di sisi lain, China juga telah mengembangkan sistem pendidikan kejuaran yang kuat yang menghasilkan lulusan vokasi berkualitas tinggi dengan berfokus pada integrasi pendidikan dan industri,” ujar Saryadi.
Oleh karena itu, Saryadi menilai bahwa potensi kerja sama antara China dan Indonesia sangat besar. Praktik baik kedua negara dalam pengembangan pendidikan vokasi, menurut Saryadi, sudah selayaknya untuk saling dipertukarkan dalam berbagai bentuk, seperti pengembangan kurikulum yang relevan, pertukaran mahasiswa, maupun proyek kolaboratif penelitian bersama di bidang kejuruan.
“Saya yakin ini jadi awal yang baik. Dengan kunjungan akan menghadapi peluang dan kerja sama secara bersama-sama,” kata Saryadi.
Direktur PNJ, Zainal Nur Arifin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama antara PNJ dan China sudah terjalin dengan baik selama ini. PNJ juga memiliki sejumlah kerja sama yang sudah berjalan, salah satunya adalah dengan LiuGong dan Liuzhou Vocational & Technical College (LVTC) dalam pendirian LiuGong-PNJ-LVTC Global Customer Experience Center Indonesia Branch. LiuGong-PNJ-LVTC Global Customer Experience Center Indonesia Branch dikelola oleh PNJ bersama dengan LiuGong dan LVTC sebagai platform untuk pengembangan bakat, pelatihan, dan layanan kepada para mahasiswa dan dosen di PNJ.
“Saya menyambut baik kunjungan ini dan berharap kerja sama dengan CEAIE dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga,” kata Zainal.
Sementara itu, Deputy Secretary-General of CEAIE, An Yan, menyatakan bahwa kunjungannya ini membawa pesan dari pemerintah China yang sangat serius ingin menjalin kerja sama program pendidikan kejuruan dengan Indonesia. An Yan menawarkan sejumlah skema kolaborasi dan partnership yang bisa dilakukan antara institusi pendidikan vokasi di kedua negara tersebut.
Usai diterima di Aula Gedung PUT PNJ, rombongan delegasi dari CEAIE yang terdiri atas perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi termasuk politeknik di China tersebut melakukan kunjungan ke fasilitas terbaru yang ada di PNJ, yaitu Smart Classroom of PNJ – Maxhub dan Customer Experience Center of LiuGong, PNJ, dan LVTC.
Sebagai informasi, CEAIE sendiri merupakan organisasi non-pemerintah yang berdedikasi untuk mempromosikan pertukaran dan kerja sama pendidikan internasional. CEAIE telah berhasil membangun jaringan mitra pendidikan di seluruh dunia, termasuk di bidang pengembangan bakat TVET. (Nan/Cecep)