Jajakan Moci, Fajar Makin Bersinar
Jakarta, Ditjen Diksi - Keberhasilan seorang pengusaha memang tak lepas dari ketekunan, serta jeli melihat peluang di sekitarnya. Hal tersebut jelas tampak pada sosok Mustika Fajar, yang kini terbilang sukses menjajakan kue moci. Fajar yang hanya berbekal lulusan SMKN 1 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, jurusan pengolahan hasil pertanian sejak 2013 mulai menyelami praktik di produsen moci setempat, kemudian memberanikan diri menjajakan kue moci, penganan khas daerahnya.
Moci adalah karakter daerah Sukabumi. Saya mencoba hadir dengan tampilan moci yang berbeda dengan yang lain, serta menargetkan pasar bagi kaum muda,” tutur Fajar dalam acara “Vokasi Kini” yang dipandu oleh presenter Shahnaz Soehartono, yang tayang di TVRI pada Selasa (07/07).
Fajar pun berkisah, usahanya tersebut dimulai dengan paket kue moci sederhana yang dititipkan untuk dijual di warung sekitarnya. Nyatanya, olahan produk buatan Fajar ini mendapat angin segar dari pangsa pasar. Berbekal hal tersebut, Fajar akhirnya memutuskan untuk membuka toko sendiri pada 2016 hingga sekarang. Lantas, berapa kira-kira omzetnya? “Rata-rata Rp150 juta per bulan,” tegasnya bangga. Tak ayal, langkah sosok muda ini memang patut diacungi jempol dalam peranannya mengelola hasil kekayaan alam di sekitar wilayahnya menjadi produk yang bernilai tinggi.
omisaris Utama PT Sari Buah Lestari Omit Sumitra menjelaskan, banyak yang bisa digali dari hasil pertanian, dan perkembangannya pun sudah menjamur. “Namun, perlu penanganan yang lebih baik agar menghasilkan produk yang berkualitas,” terangnya.
Omit pun mencontohkan, banyak hasil pertanian yang bisa diekspor, seperti dari rempah-rempah untuk jamu dan olahan buah-buahan. Karenanya, para pengusaha lokal pada sektor ini harus diarahkan agar menghasilkan produk bermutu.
Menyoal tren produk yang bisa dikembangkan, Omit pun mencontohkan makanan dan minuman yang dikaitkan dengan hobi kaum muda yang gemar “nongkrong” di cafe. Selain itu, “Ada produk-produk yang bisa mensubstitusi impor yang harus kita kembangkan,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur berharap, akan banyak kamu muda yang dapat mengikuti jejak Fajar. Menurutnya jangan pernah takut untuk memproduksi produk yang berharga mahal. Pasalnya, jumlah penduduk tanah Air yang begitu besar merupakan pangsa pasar tersendiri. Irdika pun menyarankan agar generasi muda dapat langsung terjun ke dunia usaha. “Biasanya kalau sudah melangkah akan ketemu dengan orang lain dengan pengalaman yang sama,” ujarnya.
Yang terpenting adalah melihat terlebih dahulu potensi apa yang sesuai dengan daerah setempat, seperti apa yang telah dilakukan Fajar terhadap produk moci yang memang terkenal di daerahnya. “Itu lebih ringan dibanding memulai sesuatu dari nol,” tegasnya. (Diksi/AP/AS)