Ini Lima Formula Tingkatkan Daya Saing Mahasiswa Vokasi
Jakarta, Ditjen Diksi - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (PTVP) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengeluarkan berbagai program-program unggulan guna mengembangkan potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi agar mampu berdaya saing global.
“Siang ini kita akan merilis program kemahasiswaan untuk 'link and match'. Ini ‘kan menikahkan massal, ujung-ujungnya output mahasiswa yang kompeten yang siap menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia, siap menjadi orang-orang kreatif masa depan, dan siap menjadi orang yang kompeten,” tutur Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (14/4).
Mempersiapkan mahasiswa vokasi untuk mampu bersaing secara global, memang dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, baik itu pihak perguruan tinggi vokasi, mahasiswa terkait, serta Kemendikbud yang menjadi payung dari keberlangsungan pembelajaran mahasiswa vokasi.
Karenanya, peningkatan kapasitas potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi didukung oleh sejumlah formula program yang diluncurkan oleh Direktorat PTVP. Adapun bantuanbantuan yang diberikan terbagi ke dalam lima program unggulan dengan fokus bidang yang berbeda, namun memiliki irisan tujuan yang sama, yakni sebagai upaya mendukung peningkatan potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi agar dapat terserap di dunia industri, dunia usaha, serta dunia kerja.
Bahkan, pada salah satu program, yakni Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (PWMV), mahasiswa vokasi akan difasilitasi pemodalan untuk mengembangkan usaha sesuai dengan bidang kompetensinya.
Lima Program Unggulan
Program Sertifikasi Kompetensi dan Profesi Mahasiswa Vokasi 2021
Pada program ini, Direktorat PTVP akan memfasilitasi sertifikasi kompetensi kepada sebanyak 12.000 mahasiswa vokasi. Tujuannya adalah lulusan perguruan tinggi vokasi memiliki kompetensi sesuai dengan program studi yang dibuktikan melalui sertifikat.
Dengan begitu, kompetensi mahasiswa vokasi dapat diakui secara legal dan terukur sehingga mahasiswa vokasi dapat berkembang dan bersaing secara global dengan mengantungi bekal kompetensi yang telah tersertifikasi.
Program Fasilitasi Magang Mahasiswa Vokasi 2021
Melalui program ini, akan ada setidaknya 800 mahasiswa vokasi yang diberikan bantuan fasilitasi magang dengan tujuan agar mahasiswa vokasi bisa menjadi lulusan yang siap bekerja sesuai dengan bidangnya. Dengan mengikuti magang, mahasiswa vokasi tentu dapat mengasah potensi dan kompetensi dari pengetahuan yang diperoleh selaman masa pembelajaran, yang kemudian diimplementasikan pada praktik kerja lapangan untuk bisa lebih terasah dan terlatih kompetensinya.
“Magang adalah bagian dari 'link and match' untuk melatih soft skill dan hard skill,” ujar Wikan.
Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (PWMV)
Upaya ini juga menjadi salah satu dukungan bagi pemerintah untuk mengatasi angka pengangguran. Dengan diselengarakannya program ini, diharapkan tumbuhnya kreativitas mahasiswa vokasi dalam berwirausaha sehingga bisa membuka peluang kerja.
Karenanya, akan ada 900 mahasiswa vokasi yang terbagi ke dalam 180 kelompok yang akan diberi bantuan modal wirausaha.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, kreatif, kompeten, adaptif, fleksibel, inovatif, produktif, berdaya saing global dengan karakter Pancasila, Direktorat PTVP akan memfasilitasi 1000 mahasiswa vokasi untuk mengimplementasi ide-ide serta program kreatif yang diajukan oleh mahasiswa vokasi.
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD)
Program ini bertujuam agar mahasiswa dapat turut serta membangun dan membina masyarakat desa agar lebih mandiri dan sejahtera. Pada program ini, Direktorat PTVP akan memfasilitasi 300 mahasiswa vokasi yang terbagi menjadi 60 kelompok.
“Dengan kegiatan lima program tadi akan mendorong soft skill serta mengasah kompetensi mahasiswa vokasi, ” ujar Beny Bandanadjaja selaku Direktur PTVP.
Dengan meluncurkan program-program unggulan tersebut, diharapkan tercapainya tujuan bersama agar mahasiswa vokasi benar-benar terasah kompetensinya sehingga benar-benar mampu bersaing secara global. Sehijgga, diharapkan juga mahasiswa vokasi dapat membuat sebuah terobosan baru di tengah era industri 4.0.
Sementara itu Dekan Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November (Surabaya), Prof M Sigit Darmawan turut menyebutkan berapa masalah di PT vokasi, yakni sarana yang masih perlu ditingkatkan.
“Dukungan peralatan kita masih perlu ditingkatkan karena vokasi ini kan 60% praktik dan ini memang perlu ditingkatkan dan bekerja sama dengan industri untuk industri menyediakan fasilitasnya untuk tempat praktik dan magang,” ujar Sigit.
Di samping itu, Sigit juga mengapresiasi terlaksananya 149 sertifikasi kompetensi tahun lalu. "Ini sangat melegakan,” lanjutnya. (Diksi/Tan/AP/Adi Sutrisno)