Gencarkan Link and Match dengan Dunia Industri, SMK MItra Industri MM2100 Sukses Jadi Teladan
Bekasi, Ditjen Vokasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia terus memastikan proses link and match untuk pendidikan vokasi berjalan dengan baik. Kegiatan ini mengacu pada upaya menyelaraskan keterampilan dan pengetahuan siswa dengan kebutuhan dunia kerja atau industri. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa lulusan dari program pendidikan vokasi memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
Pada kesempatan benchmarking dan berbagi praktik baik, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bersama tim kerja terkait mengunjungi SMK Mitra Industri MM2100 pada Senin (27-11-2023). Sekolah ini dinilai mampu dan sukses dalam hal menyelaraskan antara menyiapkan lulusan yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri.
“Isu tentang relevansi pendidikan vokasi selalu menarik untuk didiskusikan. Tentunya, kedatangan kami untuk berkonsultasi kepada para akademisi dan profesional untuk melakukan penyelarasan dengan mitra,” ucap Sulistio Mukti Cahyono selaku Ketua Tim Kerja Penyelarasan Pendidikan Vokasi.
Lebih lanjut, Sulistio pun berharap, para alumni SMK mampu berkontribusi untuk pengembangan wilayah di daerahnya masing-masing. SMK Mitra Industri MM2100 juga menjadi contoh sekolah yang sukses menjalankan link and match dengan dunia kerja atau industri.
Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri, H. Darwoto, menyambut baik kedatangan tim Mitras DUDI di SMK Mitra Industri MM2100. SMK tersebut seringkali menjadi tolok ukur (benchmarking) praktik baik untuk SMK lain.
“Semoga melalui kegiatan ini dapat menghasilkan output baik dan membuat terobosan di dunia pendidikan vokasi serta meningkatkan kualitas kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri,” tuturnya.
Darwoto pun menyampaikan bahwa berkat menjalankan link and match tersebut, SMK Mitra Industri MM2100 pun menghadirkan lulusan unggul, khususnya di bidang otomotif. Salah satu industri yang berperan dalam pengembangan SMK adalah Astra Honda. Berdasarkan penjelasannya, terdapat ekstrakurikulier dan SMK tersebut pun memiliki laboratorium safety riding. Tak hanya itu, terdapat bengkel otomotif sebagai teaching factory (Tefa) yang merupakan sarana pembelajaran siswa.
Suksesnya SMK Mitra Industri MM2100 memang tidak terlepas dari adanya kolaborasi industri dengan sekolah. Kepala SMK Mitra Industri MM2100, Lispiyatmini, menuturkan perlunya mengubah paradigma dalam dunia pendidikan vokasi. Ia pun menjelaskan mengenai kunci sukses berkolaborasi dengan dengan industri.
“Untuk mendapatkan kepercayaan dunia industri maka kita perlu membuktikan satuan pendidikan mampu melahirkan lulusan yang berkarakter dan memiliki attitude yang baik. Jika sekolah mampu membuat sesuatu yang dibutuhkan, pasti perusahaan atau industri akan mencari. Intinya mari kita buktikan terlebih dahulu,” tandasnya.
Lispiyatmini pun menjelaskan salah satu membentuk karakter siswa yang dilakukan di SMK Mitra industri MM2100 adalah dengan apel pagi. Hal tersebut untuk melatih kedisiplinan siswa sehingga mampu bekerja di dunia industri dengan mental yang kuat dan tak mudah menyerah. Menurutnya, industri pun membutuhkan SDM yang terampil sekaligus memiliki karakter yang baik. (Rob/Zia/Cecep)