Gaet Dyandra, Ditjen Diksi Tingkatkan Kompetensi Pendidik
Jakarta, Ditjen Diksi – Perkembangan teknologi yang semakin mengglobal di era revolusi industri 4.0 ini tidak bisa dielakkan. Teknologi menjadi salah satu yang memiliki peranan penting dalam segala aspek yang mulai bergeser pada dunia digitalisasi. Karenanya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) bersama Dyandra Academy bekerja sama dalam menyelenggarakan Digital Marketing Development.
“Upaya dalam melakukan ‘link and match’, di antaranya menjalin kerja sama dengan Dyandra Academy untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan meningkatkan kompetensi up-skilling dan re-skilling,” tutur Ahmad Saufi selaku Direktur Mitras DUDI pada webinar SMK Cakap Digital (28/5).
Kerja sama ini sendiri dilakukan untuk menyelenggarakan Digital Mareketing Development yang diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan kependidikan SMK. Hal itu tentunya didasari oleh berbagai riset yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 27 juta orang. Terlebih, survei yang dilakukan oleh Hootsuite, ditemukan bahwa hingga januari 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan pengguna internet sebanyak 15 persen jika dibanding tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, tema Digital Marketing Development juga didasari karena lahirnya digitalisasi di era 4.0. Sehingga, dengan pelatihan ini diharapkan dapat membawa pengaruh positif agar informasi serta pesan-pesan mengenai SMK dapat tersampaikan melalui berbagai platform digital.
Program yang dicanangkan dalam Digital Marketing Development terbagi menjadi dua bagian, yakni digital marketing strategy yang diperuntukkan bagi kepala sekolah SMK serta social media marketing yang diperuntukkan bagi staf/guru SMK. Pada pembelajaran kelas, kepala sekolah akan mendapatkan pelatihan selama tiga hari, sedangkan staf/guru akan mendapatkan pelatihan selama lima hari.
“Akan ada enam kali kelas digital marketing yang diikuti 10 kepala sekolah dan kelas social media marketing yang diikuti wakil kepala SMK,” ujar Hendra Noor Saleh selaku Presiden PT Dyandra Promosindo.
Setelah mengikuti program kelas pelatihan, akan dilanjutkan proses pendampingan dan mentoring oleh pihak Dyandra Academy pada masa on job training selama dua bulan.
Sejalan dengan diluncurkannya Merdeka Belajar episode 8, yakni mengenai SMK Pusat Keunggulan, Ditjen Diksi sendiri telah merumuskan berbagai kebijakan, termasuk dengan kebijakan kurikulum paradigma baru guna SMK memiliki perubahan dalam mengembangkan hard skills dan soft skills yang menjawab kebutuhan industri. Tentunya, terjalinnya kerja sama tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya untuk mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia yang dicetak melalui pendidikan vokasi. (Diksi/Tan/AP/Adi Sutrisno)