Fesyen Karya Insan Vokasi Dinanti dalam Ajang JMFW 2024
Jakarta, Ditjen Vokasi – Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas peserta didik vokasi di bidang fesyen, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memanggil desainer-desainer fesyen terbaik dari satuan pendidikan vokasi untuk berkontribusi dalam perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024.
JMFW merupakan bagian dari ekosistem pengembangan fesyen muslim yang bertujuan untuk mempromosikan produk fesyen muslim Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing fesyen muslim Indonesia di pasar internasional. Keterlibatan pendidikan vokasi dalam JMFW merupakan kesempatan emas untuk merepresentasikan hasil pembelajaran dan membuka peluang ekonomi serta kerja sama antara akademisi dan alumni dengan fesyen brand.
Pada tahun 2022 JMFW dengan mengusung tema Co-Exist Fashion Trend Forecasting 2023-2024 sukses digelar. JMFW tahun lalu menampilkan lebih dari 1.000 koleksi karya 144 desainer, yang mana 60 koleksi di antaranya merupakan hasil karya 26 peserta didik dari 10 satuan pendidikan vokasi.
Animo yang besar akan ajang ini menghantarkan perhelatan JMFW 2022 mampu meraup transaksi senilai 206,6 miliar. Sukses di tahun 2022 menjadi lecutan untuk menggelar JMFW di 2023 dengan lebih baik. Pada tahun 2023 JMFW akan kembali digelar dengan mengusung tema “Discover Indonesian Modest Fashion Excellence”.
Keterlibatan insan vokasi sangat ditunggu-tunggu di ajang JMFW 2024 yang akan digelar pada bulan Oktober 2023. Untuk memberikan gambaran terkait pelaksanaan JMFW 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) mengadakan zoom webinar dengan mengundang satuan pendidikan vokasi yang memiliki Jurusan Tata Busana (20-06-2023).
Koordinator Pokja Bidang Kemitraan, Direktorat Mitras DUDI, Yoggi Herdani, menuturkan bahwa tahun 2024 merupakan tahun kedua Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat berpartisipasi dalam ajang JMFW 2024. Acara ini merupakan kesempatan bagi satuan pendidikan vokasi untuk merayakan keindahan keberagaman budaya kearifan lokal dan keragaman fesyen muslim di Indonesia mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki kekayaan budaya dan kreativitas yang tak terhingga.
“Kita akan melihat bagaimana beragam suku dan budaya dapat bersatu dalam sebuah harmoni, menciptakan sinergi yang memukau dalam industri fesyen muslim. Melalui JMFW satuan pendidikan vokasi memiliki kesempatan untuk menghadirkan koleksi busana yang memamerkan kekayaan budaya Indonesia dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan modern yang menghasilkan karya karya yang unik dan menakjubkan. Ini adalah momen dan momentum untuk memperkuat kesadaran akan potensi kreatif yang dimiliki oleh desainer dan perancang busana muslim dari satuan pendidikan vokasi,” ucap Yogi.
Koordinator Tim Fesyen Kementerian Perdagangan, Hikmah Fitria, menyampaikan bahwa JMFW merupakan upaya yang harus diambil sebagai mercusuar dari industri fesyen di Indonesia. Banyak data yang menunjukkan terkait potensi industri fesyen Indonesia bagi pasar dalam negeri dan luar negeri.
JMFW merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah kualitas produk dan juga menjadi etalase dari mufest fesyen yang ada di Indonesia. JMFW 2024 akan berfokus pada networking yaitu keterkaitan keterhubungan JFW dengan fesyen internasional untuk mempersiapkan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dan muslim dunia.
Keberadaan vokasi menjadi penting karena akan menghasilkan SDM yang kuat yang mampu menjawab tantangan global. Di disamping itu melalui JMFW diharapkan dapat mendorong siswa untuk bisa terjun langsung bersama industri-industri terkait.
“Kami mengharapkan kehadiran vokasi di JMFW. Kami ingin mendorong mereka untuk melihat industri sesungguhnya dan harapannya setelah lulus mereka sudah bersiap untuk masuk ke industri sesungguhnya. SDM yang kali ini dihadirkan vokasi menjadi bagian utama dari ekosistem JMFW. Tahun ini adalah yang kedua kalinya kita berkolaborasi menyajikan panggung yang terbaik bagi putra putri Indonesia untuk mereka bisa mempresentasikan hasil karya. Hal ini sekaligus bentuk penghargaan dari kami pemerintah atas hasil kreativitas jerih payah bapak ibu guru dan juga tentunya siswa-siswa,” ucap Fitria.
Sementara itu, Dina Madiana dari Indonesian Fashion Chamber menyampaikan bahwa dalam mempersiapkan ini semua seluruh SDM harus menunjukkan seluruh kekuatannya. Terdapat beberapa rangkaian acara JMFW, seperti seminar dan kurasi, inkubasi, launching, gathering, dan technical meeting, dengan harapan karya yang dibuat bisa ditampilkan dengan baik.
“Tahun ini diharapkan ada koleksi dari siswa SMK yang bisa tampil di ajang JMFW 2024. Setiap SMK membuat koleksi sendiri sendiri nah kalau bisa konteks networking ini bagaimana kita membuat satu koleksi yang ditampilkan dalam satu kesatuan. Teman teman dari SMK nanti membuat koleksi diharapkan juga akan berhubungan dengan tren fesyen nya bisa nanti berhubungan dengan Indonesia baru untuk kita bisa memperkuat koleksinya dengan arahan tren ke depan tahun 2024 dan 2025,” ucap Dina. (Aya/Cecep)