Dua Program Merdeka Vokasi Perbesar Serapan DUDI
Madiun, Ditjen Diksi - Bertempat di Auditorium INKA Madiun, Jawa Timur (13/11), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) – Diploma Dua (D2) Jalur Cepat dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4). Kedua program Merdeka Vokasi yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan, dua program ini merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memilih yang terbaik untuk dirinya. Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang.
“Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke diploma dua jalur cepat. Lalu melalui program peningkatan prodi diploma tiga menjadi sarjana terapan (diploma empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” ujar Nadiem.
Nadiem menambahkan, kedua program ini bertujuan agar peserta didik mendapatkan kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Pada akhirnya, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak dan semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI. “Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” terangnya.
Pendidikan vokasi memang diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan DUDI. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun “link and match” (sambung-suai) yang sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja, sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin.
Menjawab komitmen sambung-suai tersebut, Ditjen Pendidikan Vokasi telah membangun skema pendidikan yang mengajak peran DUDI berkontribusi lebih besar dalam pendidikan, yaitu Program Sekolah Menengah Kejuruan-Diploma Dua Jalur Cepat dan Program Diploma tiga menjadi Diploma empat. Pasalnya, semakin awal DUDI bisa terlibat di dalam pengembangan SDM, maka semakin baik kualitas lulusan yang dihasilkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah mewujudkan perkawinan tiga bagian yang tidak bisa dipisahkan. Tiga bagian itu adalah SMK, perguruan tinggi vokasi, dan IDUKA/DUDI. “Ketiga bagian ini harus saling berkaitan dalam upaya menciptakan SDM yang memiliki kemampuan secara hard skill dan soft skill, dilengkapi dengan karakter unggul siap kerja dan berkarya,” ujarnya.
Selain dihadiri oleh perwakilan dari SMK, politeknik yang bermitra dengan DUDI, serta perwakilan DUDI, di antaranya PT Inka, PT PAL, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, serta Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, pada momen tersebut juga dilakukan penandatanganan PKS dan penyerahan surat penugasan program diploma dua jalur cepat. (Diksi/DN/AP)