Dorong Lahirnya Produk Dalam Negeri, Polman Bandung Ciptakan   Alat Uji Kekerasan

Dorong Lahirnya Produk Dalam Negeri, Polman Bandung Ciptakan Alat Uji Kekerasan


Bandung, Ditjen Vokasi - Kebutuhan akan alat pengujian kekerasan material yang terus meningkat akhir-akhir ini mendorong tim dosen dari Politeknik Manufaktur Bandung (Polman Bandung) membuat alat pengujian kekerasan material. Tidak hanya membuat alat pengujian kekerasan, Polman Bandung juga mengembangkan Pusat Unggulan Teknologi (PUT) karakterisasi material untuk pengujian kekerasaan. 

Pembuatan alat pengujian kekerasaan dan pengembangan PUT ini sendiri menjadi praktik baik dari program Matching Fund Vokasi 2023 yang diketuai oleh dosen Polman Bandung, Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi. Kegiatan ini menggandeng serta CV Teknik Norita sebagai mitra industri. 

Menurut Muhammad Rizki, pengujian kekerasaan sangat berguna untuk memastikan kualitas, keamanan, dan standar dari suatu material. Hal itulah yang menawarkan potensi pertumbuhan yang substansial untuk pasar global pada alat pengujian kekerasan. 

"Saat ini kebutuhan akan alat penguji kekerasan terus meningkat dikarenakan meningkatnya penggunaan alat uji kekerasan Brinell pada industri konstruksi, dan otomotif," kata Muhammad Rizki sebagaimana dikutip dari YouTube Polman Bandung.

Sayangnya, peralatan uji kekerasan tersebut saat ini masih merupakan barang yang harus didatangkan dari luar negeri, sehingga ketergantungan akan produk impor ini masih sangat besar. Hal ini, lanjut Muhammad Rizki, bertentangan dengan aturan pemerintah yang ada saat ini, di mana pemerintah berusaha untuk mengurangi produk impor dan mendorong hadirnya produk yang dihasilkan dalam negeri. 

"Saat ini belum ada industri dalam negeri yang berkecimpung dalam produksi atau pembuatan alat uji untuk karakterisasi material," tambah Muhammad Rizki.

Sebagai salah satu politeknik yang memiliki keunggulan di bidang manufaktur, Polman Bandung memiliki kompetensi dan pengalaman panjang dalam proses karakterisasi material. Hal itulah yang mendorong Polman Bandung untuk mengembangkan alat penguji kekerasan tersebut.

Dengan dukungan kemampuan proses manufaktur barang presisi yang saat ini dimiliki, maka kompetensi dalam teknologi karakterisasi material dan teknologi proses manufaktur peralatan presisi dapat digabungkan dalam pembuatan peralatan karakterisasi (mesin uji) material. 

"Dengan kerja sama mitra dengan Polman Bandung, diharapkan menghasilkan sebuah produk dalam negeri dengan nilai Total Komponen Dalam Negeri yang tinggi dan juga memiliki standar internasional sehingga dapat menjawab kebutuhan mesin pengujian kekerasan ini tanpa harus melakukan impor," kata Muhammad Rizki.

Kerja sama antara Polman dan mitra ini dapat meningkatkan kompetensi Polman dan mitra dalam menghasilkan sebuah produk mesin karakterisasi material melalui penguasaan teknologi manufaktur dan juga pengetahuan mengenai material dan karakterisasinya

“Pada kegiatan Matching Fund 2023 ini didapatkan 3 set alat uji kekerasan yang berfungsi untuk mengetahui kekerasan dari suatu produk logam. Alat ini terdiri atas scratch comparator, poldi hammer, dan alat uji kekerasan brinell,” terang Muhammad Rizki . 

Scratch comparator sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui nilai kekerasan berdasarkan goresan yang dilakukan oleh beberapa pisau yang memiliki kekerasan yang berbeda-beda.

 “Ketiga alat tersebut merupakan satu set alat uji kekerasan yang bisa digunakan baik di lapangan maupun di laboratorium,” ujar Muhammad Rizki.(Polman Bandung/Nan/Cecep)