Ditjen Pendidikan Vokasi Semarakkan GEMPITA 2021
Jakarta, Ditjen Diksi – Gebyar Pameran Pendidikan Tinggi Jakarta (GEMPITA) 2021 yang diadakan oleh LLDIKTI 3 resmi dibuka pada Kamis (27/5). Acara tersebut diselenggarakan secara virtual sejak 27 Mei hingga 2 Juni 2021.
“GEMPITA menjadi platform yang menginformasikan bagi calon mahasiswa Jakarta untuk memudahkan calon mahasiswa dan orang tua calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi mengenai perguruan tinggi yang ada di lingkungan LLDIKTI Jakarta yang akan diselenggarakan pada tanggal 27Mei-2 Juni 2021,” ujar Yahya Farid Nasution selaku Project Manager GEMPITA Virtual 2021.
Yahya menjelaskan bahwa pada penyelenggaraan GEMPITA Virtual 2021 diikuti oleh 116 perguruan tinggi dengan total lantai yang terbagi menjadi 15 lantai. Ada15 institut, 28 sekolah tinggi, 15 akademi, serta 5 politeknik dan 7 booth lainnya dari berbagai institusi, termasuk Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Keikutsertaan Ditjen Pendidikan Vokasi merupakan salah satu bentuk komitmen nyata pemerintah untuk terus berupaya dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul. “Penguatan pendidikan merupakan tekad dan ikhtiar bersama untuk berkontribusi bagi pembangunan SDM bangsa, tidak pernah berhenti satu titik pun,” ujar Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi.
Pada kesempatan tersebut, Wikan juga menyampaikan betapa pentingnya bagi seluruh sektor pendidikan untuk mengikuti perubahan. Sehingga, kurikulum pendidikan dapat disiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan industri untuk menyongsong masa depan lebih baik lagi.
Di samping itu, pemerintah juga membuka ruang bagi anak didik calon pemimpin masa depan untuk berkolaborasi serta berkontribusi dalam membangun negara, agar mereka mudah terserap di dunia kerja sesuai dengan passion dan gairah belajar masing-masing. “Para orang tua calon mahasiswa juga perlu untuk memahami dan mampu membuat proyeksi untuk anak-anak kita mengenai ke mana arahnya, ke mana langkahnya, dan passion bakatnya, apa itu pendidikan akademik ataupun pendidikan vokasi,” tambah Wikan.
Pendidikan vokasi sendiri merupakan pendidikan yang menitikberatkan pada kemampuan keahlian yang spesifik, serta dapat melakukan “link and match” dengan dunia kerja. Hal tersebut didukung dengan proporsi praktik yang lebih banyak dari pada teori, yakni sebesar 60-70 persen praktik dan sisanya teori. (Diksi/Tan/AP/KR)