Ditjen Pendidikan Vokasi Komitmen Siapkan Generasi Unggul

Ditjen Pendidikan Vokasi Komitmen Siapkan Generasi Unggul


Makasar, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen menyiapkan generasi unggul untuk masa depan Indonesia. Untuk itulah, berbagai program dan kebijakan yang dirancang di setiap satuan pendidikan vokasi harus berorientasi pada siswa/mahasiswa vokasi.

 

Saat berbicara dalam acara Rapat Koordinasi Program dan Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22-02-2024), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa ada perubahan-perubahan nyata yang mulai dirasakan sebagai dampak manfaat dari rangkaian berbagai program dan kebijakan yang telah diambil dan dijalankan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi selama lima tahun terakhir. 


“Ada fenomena menarik yang saya lihat sejak pertengah tahun lalu,  di mana SMK (sekolah menengah kejuruan) sudah mulai berdialog dengan PTV (perguruan tinggi vokasi),  kursus dan pelatihan sudah mulai masuk program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), PTV yang sudah mulai melakukan RPL (rekognisi pembelajaran lampau) untuk lulusan kursus,” kata Dirjen Kiki.


Menurut Dirjen Kiki, fenomena tersebut merupakan hal positif sekaligus langkah maju yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan vokasi  dalam menghadirkan layanan pendidikan vokasi yang berkualitas yang mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul. 

 

“Karena tujuan dari berbagai program dan kebijakan yang kita ambil selama ini adalah bagaimana menghasilkan lulusan-lulusan vokasi yang hebat. Mereka yang mampu menjadi SDM unggul untuk mampu saing di pasar kerja dan dunia kerja," kata Dirjen Kiki.


Dirjen Kiki berharap, kolaborasi antarsatuan pendidikan vokasi di Indonesia akan semakin kuat di masa mendatang. Dengan berbagai program dan kebijakan, kolaborasi antarsatuan dan jenjang pendidikan vokasi tersebut diharapkan dapat menghadirkan sebuah luaran bersama, seperti teaching factory bersama akan saling mendukung penguatan kompetensi lulusan-lulusan vokasi di setiap level dan di setiap jenjang pendidikan. 

 

“Karena pendidikan vokasi memang pada dasarnya harus saling bantu dan saling gotong royong,” kata Dirjen Kiki.


Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kiki juga mengingatkan agar dalam pelaksanaan program dan kebijakan di setiap satuan pendidikan vokasi  harus terus mengarahkah pada tujuan pendidikan vokasi. 


“Program dan kebijakan kita harus membawa kita ke tujuan kita bersama, lulusan yang hebat, baik lulusan SMK, lulusan politeknik, maupun lulusan kursus dan pelatihan,” tambah Dirjen Kiki.


Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, mengatakan bahwa tahun 2024 merupakan tahun kelima Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Oleh karena itu, Saryadi berharap agar pendidikan vokasi ke depan dapat lebih menghadirkan layanan pendidikan yang lebih bermakna bagi pengembangan SDM Indonesia.


“Kami terus berkomitmen untuk memastikan seluruh layanan pendidikan vokasi dapat maksimal di setiap satuan kerja,” kata Saryadi.


Menurut Saryadi, saat ini Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi diberi amanah untuk mengelola anggaran Rp8,6 triliun rupiah yang akan digunakan untuk membiayai berbagai program selama tahun 2024.


Sebagai informasi, Rapat Koordinasi Program dan Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi sendiri dibuka secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Acara ini juga dihadiri oleh para direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi serta pimpinan politeknik negeri dari seluruh Indonesia. (Nan/Cecep)