Rumah Pendidikan, Solusi Layanan Informasi Terintegrasi
Tangerang Selatan, Banten, 22 Januari 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) telah melakukan perilisan tahap awal (versi beta) portal Rumah Pendidikan. Platform ini terintegrasi untuk layanan pendidikan Ruang Inovasi Rumah Pendidikan sebagai pusat kolaborasi dan inovasi teknologi pendidikan.
Hal ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya pada misi keempat tentang penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan teknologi. Selain itu, Cetak Biru Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan yang dirilis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan literasi digital dan efektivitas pembelajaran berbasis teknologi, tetapi juga sejalan dengan misi ketujuh Asta Cita, yakni reformasi birokrasi dan transparansi dalam sektor pendidikan.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti berharap peluncuran ini membawa perubahan besar dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. “Semoga transformasi ini menjadi tonggak penting menuju sistem pendidikan yang inovatif dan mendukung program Asta Cita demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya di Kantor Pusdatin, Tangerang Selatan, Selasa (21/1).
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi peluncuran Cetak Biru Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan, “Peluncuran platform ini bukan hanya modern tapi saya kagum melihat betapa inklusif dan ini sangat partisipatif. Semoga bisa keberlanjutan karena ini inisiatif yang bagus,” tuturnya.
Portal Rumah Pendidikan adalah platform terintegrasi yang mendukung kolaborasi seluruh aktor pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Portal Rumah Pendidikan mengusung nilai RAMAH. RAMAH adalah akronim dari Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis. Portal ini tidak menghapus platform pendidikan yang sudah berdampak positif, tetapi mengintegrasikannya untuk menghindari tumpang tindih aplikasi.
Versi Beta (awal) Super Aplikasi Rumah Pendidikan dapat diakses melalui laman rumah.pendidikan.go.id atau diunduh melalui aplikasi Android di Play Store. Bagi pengguna iOS, aplikasi sedang dikembangkan agar nantinya tersedia pada AppStore. Versi ini merupakan integrasi platform digital pendidikan yang sebelumnya sudah ada namun tersebar. “Dengan diintegrasikan, kita bisa menghindari informasi dan layanan yang tumpeng tindih serta memastikan pengguna dapat memanfaatkan layanan digital pendidikan dengan baik sesuai dengan kebutuhannya,” ucap Suharti.
Cetak Biru Peta Jalan Transformasi Digital Pendidikan dan perilisan akan dilakukan secara bertahap. Cetak Biru Transformasi Digital Pendidikan merinci roadmap pengembangan Rumah Pendidikan dalam tiga fase. Pertama, 2025 yakni tahap integrasi layanan lebih dari 950 aplikasi menjadi portal informasi dengan fokus pada Ruang GTK, Murid, Sekolah, dan Bahasa. Kedua, 2026-2027 yakni tahap penguatan ekosistem melalui teknologi API dan interoperabilitas data untuk mendukung kolaborasi. Ketiga, 2028-2029 yakni tahap implementasi layanan penuh, termasuk otomatisasi dokumen administratif dan layanan berbasis personalisasi.
Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, mengatakan bahwa setiap tahun, Rumah Pendidikan akan terus diperbaiki, dengan peningkatan kualitas layanan digital, infrastruktur, dan kolaborasi antar direktorat di Kemendikdasmen untuk memastikan kebermanfaatan setiap Ruang di dalam Portal secara berkelanjutan.
Ia juga menambahkan bahwa layanan digital yang sudah berdampak positif tidak akan dihapus, tetapi diintegrasikan ke dalam Rumah Pendidikan. “Ini hanyalah awal, penyempurnaan akan terus dilanjutkan di dalam beberapa tahun ke depan untuk terus memberikan layanan yang menjawab kebutuhan para pelaku Pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
Cita-cita Luhur Rumah Pendidikan
Peluncuran Cetak Biru dan Portal Rumah Pendidikan versi Beta diharapkan membawa perubahan besar dalam layanan digital pendidikan. Sesjen Kemendikdasmen dalam laporannya menegaskan bahwa platform ini bukan untuk menggantikan aplikasi lama, tetapi untuk mempermudah akses, meningkatkan efektivitas proses, dan memastikan pemanfaatan anggaran yang lebih efisien, sekaligus mengundang semua pihak untuk berkolaborasi.
Efektivitas sistem dilakukan dengan integrasi layanan. Dari yang semula lebih dari 986 aplikasi, kini disederhanakan menjadi 8 Ruang yang terintegrasi untuk mengurangi sistem yang tumpang tindih. Selain itu, pengembangan teknologi tidak hanya berfokus pada Guru dan Tenaga Kependidikan, namun seluruh pemangku kepentingan Pendidikan Indonesia.
Manfaat berikutnya yaitu kemudahan akses layanan. Guru, Kepala Sekolah, Operator Sekolah, Dinas Pendidikan dan aktor pendidikan lainnya tidak lagi harus mengakses berbagai aplikasi berbeda. Ini diharapkan dapat mengurangi beban administratif, sehingga seluruh pemangku kepentingan dapat lebih fokus pada proses belajar mengajar.
Dalam hal efisiensi anggaran, dengan konsolidasi pengembangan teknologi yang lebih terpusat, mulai dari level kementerian pusat hingga dinas pendidikan daerah, Rumah Pendidikan diharapkan mampu menghemat lebih dari 60% biaya pengembangan teknologi pendidikan. Selain itu, platform yang terintegrasi memungkinkan pelaksanaan kegiatan seperti pelatihan, pengembangan kompetensi, dan perencanaan perbaikan sekolah dilakukan secara lebih efisien, mengurangi beban administratif, serta mendukung kolaborasi lintas pemangku kepentingan secara optimal.
Pentingnya Partisipasi Aktor Pendidikan di Indonesia
Rumah Pendidikan membuka peluang kolaborasi dengan para pelaku pendidikan, termasuk mitra penyedia konten, untuk mendorong inovasi dan pengembangan bersama.
Sesjen Kemendikdasmen mengatakan bahwa Rumah Pendidikan adalah pintu awal menuju sistem pendidikan yang lebih baik, menghubungkan semua aktor dalam satu ekosistem digital yang terintegrasi. Pemerintah mengundang guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, mitra teknologi, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan digital melalui Rumah Pendidikan.
Guru dan Tenaga Kependidikan berperan untuk memberikan masukan untuk penyempurnaan fitur dan layanan yang tidak menambah beban administrasi. Mitra Teknologi Pendidikan berperan menghadirkan konten pembelajaran interaktif yang mendukung kebutuhan murid di bidang Matematika, Sains dan Teknologi. Sementara itu, Dinas Pendidikan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memanfaatkan Rumah Pendidikan sebagai bagian dari perencanaan kebijakan supaya lebih tepat sasaran.
Menyambut pernyataan itu, Hetifah Sjaifudian menyampaikan dukungan untuk terus mengawal berbagai kebijakan pendidikan. “Kita akan sama-sama jaga supaya terus menerus diperbaiki dan di-update supaya makin RAMAH lagi. Kami dari Komisi X DPR sangat men-support inisiatif dan mengapresiasi ini sebagai kolaborasi semua pihak. Mari majukan pendidikan dengan kolaborasi,” pungkasnya.