Dari Sabang-Merauke, BBPPMPV Pertanian Hadirkan Ratusan Guru SMK Kompeten dengan Program Upskilling dan Reskilling
Cianjur, Ditjen Vokasi - Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik dari segi pertanian maupun perikanan. Sumber daya alam tersebut perlulah dikelola dengan mumpuni oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Maka dari itu, SMK bidang pertanian dan perikanan menjadi jembatan untuk menghadirkan SDM berkualitas.
Dalam meningkatkan kompetensi guru SMK di jurusan tersebut, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Upskilling dan Reskilling Berbasis Industri Angkatan 3 yang dibuka pada Kamis (6-07-2023).
“Melalui pelatihan ini, mari kita bersama-sama berkolaborasi, saling memberikan upgrading pengetahuan, keterampilan, yang nantinya dapat diterapkan di masing-masing satuan pendidikan pada proses pembelajaran,” tutur Kepala BBPPMPV Pertanian, Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf juga menjelaskan bahwa potensi teknologi yang pesat saat ini dapat mendorong peningkatan pendidikan vokasi bidang pertanian dan perikanan. Untuk itulah, seluruh peserta dapat bersungguh-sungguh memetik ilmu dalam program Upskilling dan Reskilling ini.
Empat kelas yang terdapat di program ini meliputi agribisnis perikanan, agribisnis pengolahan hasil pertanian, agribisnis ternak, dan agribisnis tanaman kopi. Total peserta dalam program di angkatan ke-3 pun mencapai 100 peserta dari guru SMK seluruh Indonesia.
Mardianis selaku guru SMKN 1 Kuok, Kampar, Riau merasa bangga dapat terpilih sebagai 100 peserta yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini. Walaupun datang jauh dari pulau Sumatra, ia tetap semangat mengikuti masa pelatihan. Ia pun sedang mengikuti magang industri di Ganep’s Solo.
“Selama kurang lebih 2 minggu kegiatan, kami diajarkan dan dibina oleh instruktur yang profesional. Ilmu yang kami dapatkan saat kegiatan ini akan kami terapkan di sekolah masing-masing,” ungkapnya saat mengikuti kelas pengolahan serealia/pembuatan roti.
Dalam waktu 25 hari, peserta mendapatkan fasilitas pembelajaran, mulai dari pelatihan luring, magang di dunia kerja, serta terakhir yaitu kegiatan keahlian. Dengan begitu, peserta tidak hanya dibekali dengan ilmu saja, tetapi juga mengetahui kondisi terkini dengan magang di industri dan juga mendapatkan sertifikasi keahlian.
Sebagai informasi tambahan, BBPPMPV Pertanian pun sebelumnya sudah melaksanakan program Upskilling dan Reskilling untuk angkatan pertama dan kedua di tahun 2023 ini. Dengan gencarnya program tersebut, BBPPMPV Pertanian berperan untuk mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK bidang pertanian.
Manfaat dari adanya program Upskilling dan Reskilling ini pun dirasakan oleh peserta angkatan kedua. Meilse Rani dari SMKN 9 Makassar, Sulawesi Selatan terpilih mengikuti kelas teknik pembesaran udang sistem millenial shrimp farm (MSF). Ia pun mendapatkan kesempatan untuk magang di industri yaitu di CV Riz Samudra.
“Begitu banyak pengalaman dan keterampilan yang saya dapatkan melalui program ini. Contohnya, seperti manajemen kualitas air, manajemen pemberian pakan, sistem probiotik, maupun bakteri yang digunakan untuk budi daya udang vaname,” tutur Meilse. (BBPPMPV Pertanian/Zia/Cecep)