Dari Program IISMA, Mahasiswa Polibatam Belajar Banyak Hal di Coventry University

Dari Program IISMA, Mahasiswa Polibatam Belajar Banyak Hal di Coventry University

Batam, Ditjen Vokasi - Mahasiswa vokasi di Indonesia semakin menyadari pentingnya wawasan global sebagai nilai tambah di tengah persaingan global dan perkembangan dunia. Mereka pun berlomba mengejar kesempatan untuk belajar di luar negeri, salah satunya melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). 


Melalui IISMA, para mahasiswa berkesempatan untuk belajar banyak hal, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik, seperti yang dirasakan oleh tiga mahasiswa Politeknik Negeri Batam (Polibatam) yang saat ini sedang melaksanakan program IISMA di Coventry University. Ketiga mahasiswa tersebut yakni Ricci Tua Gultom, Arwin Hanif Raihan, dan Albertus Marsel Pirindia Situmorang. Ketiganya mengaku menikmati pengalaman akademik yang luar biasa selama mengikuti program IISMA di salah satu kampus terbaik di United Kingdom tersebut.


Eksplorasi Akademik 


Sebagai awardee IISMA, para mahasiswa ini rupanya berkesempatan untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu untuk mendukung kompetensi mereka.“Saya dapat mengeksplorasi mata kuliah Machine Learning serta Security and Compliance in the Cloud di bidang IT General di Coventry University. Di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management di Centre for Business in Society (CBiS), saya benar-benar mendapatkan pengalaman akademik yang luas dan kunjungan ke industri ternama,” kata Ricci Tua Gultom.


Ricci Tua merupakan mahasiswa Prodi Rekayasa Keamanan Siber Polibatam. Ia mengikuti program IISMA Coventry University bersama dua rekannya lainnya. Pemilihan Coventry University, lanjut Ricci Tua, karena selain dikenal dengan program IISMA yang baik di kampus tersebut, Ricci Tua juga bisa mendalami bidang ilmu yang menjadi minatnya selama ini. 

 

Menurut Ricci Tua, metode pembelajaran di Coventry University memberikan perbedaan yang menarik. Mahasiswa didorong untuk berdiskusi aktif, dengan dosen yang memberikan materi dan menjelaskannya selama kelas. Latihan-latihan praktis juga membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah, dan penilaian didasarkan pada hasil coursework


Lingkungan Belajar Multikultural


Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Arwin Hanif Raihan, mahasiswa D-3 Teknik Mesin Polibatam. Bagi Arwin, menjadi awardee IISMA di Coventry University adalah "mimpi yang menjadi kenyataan".


“Coventry University sebagai destinasi unggulan bagi mahasiswa internasional memberikan peluang untuk mengasah kemampuan akademis dan mengeksplorasi lingkungan belajar multikultural,” kata Arwin.


Sementara itu, Albertus Marsel Pirindia Situmorang, mahasiswa Program Studi D-4 Teknik Mekatronika merasakan pengalaman belajar luar biasa dalam mengeksplorasi pengalaman belajar di lingkungan multikultural dan akademis serta kunjungan industri yang melibatkan mahasiswa dalam menyusun laporan analisis penggunaan 'voice of customer' oleh perusahaan.

 

Industrial visit yang diselenggarakan oleh universitas ke perusahaan-perusahaan terkemuka seperti DHL, JCB, Google, Triumph, Mini, dan Arsenal memberikan wawasan langsung tentang pengumpulan dan penggunaan data oleh perusahaan tersebut,” kata Albertus.


Eksplorasi Industri 


Albertus Marsel Pirindia Situmorang juga mengatakan bahwa kunjungan industri ke perusahaan-perusahaan kelas dunia tersebut memberikan pemahaman langsung tentang bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut mengelola suara konsumen untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.

 

Berbagai kesempatan istimewa yang diraih oleh Ricci Tua Gultom, Arwin Hanif Raihan, dan Albertus Marsel Pirindia Situmorang melalui IISMA di Coventry University telah memberikan mereka lebih dari sekadar pengalaman akademik. Melalui pembelajaran yang mendalam tentang modul-modul mata kuliah masing-masing, kunjungan industri ke perusahaan-perusahaan ternama, dan lain-lain, para mahasiswa ini tidak hanya memperluas pengetahuan akademis mereka, tetapi juga merasakan atmosfer multikultural yang memperkaya wawasan pribadi mereka. 


Dengan memanfaatkan peluang tersebut, para mahasiswa tersebut berkesempatan membuka pintu menuju karier yang lebih luas dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan mereka di dunia profesional. Pengalaman luar biasa ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi mereka tetapi juga membuktikan bahwa melibatkan diri dalam perjalanan akademik di luar negeri dapat menjadi langkah berani yang membuka jalan menuju kemungkinan tak terduga dan peningkatan diri yang signifikan. (Nan/Cecep)