Dari Penelitian Bersama Praktisi Mengajar, Polimdo Buka Peluang Kerja Sama Internasional di NAFSA 2023
Manado, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menjadi salah satu politeknik di Indonesia yang hadir dalam NAFSA 2023 di Washington DC, Amerika Serikat. Di forum tersebut, Polimdo menawarkan sejumlah kerja sama bidang pendidikan dengan sejumlah perguruan tinggi dan mitra lainnya di luar negeri.
Direktur Polimdo, Maryke Alelo, mengatakan bahwa Polimdo telah merasakan manfaat dari keikutsertaan NAFSA sejak tahun 2014 di San Diego, California. Manfaat tersebut di antaranya tercipta dari kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Amerika, melalui implementasi sejumlah program seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, pelatihan penggunaan teknologi bawah laut, penempatan mahasiswa di universitas dan Community College, serta penempatan visiting professor dan specialist di Polimdo.
“Dalam NAFSA 2023 Polimdo memperluas kerja sama dengan bidang yang sama dengan fokus yang berbeda,” kata Maryke.
Menurut Maryke, peluang bidang pendidikan yang tersedia adalah pertukaran mahasiswa untuk mengerjakan proyek bersama seperti di bidang renewable energy, konstruksi sipil, pariwisata dan teknologi Informasi maupun program pengabdian pada masyarakat dalam jangka waktu satu minggu hingga tiga bulan.
“Selain itu, terbuka peluang untuk pertukaran dosen dan dosen tamu atau visiting professor dengan durasi tiga minggu sampai dengan satu Tahun,” Maryke melanjutkan.
Target tambahan dalam NAFSA 2023 kali ini, lanjut Maryke, adalah memperluas kerja sama dengan universitas yang memiliki link dengan industri, seperti Silicon Valley, Tesla, NASA, dan industri perhotelan dan pariwisata.
“Polimdo akan membicarakan proyek bersama, seperti PBL maupun capstone proyek, praktisi dari Amerika mengajar di Polimdo,” ujar Maryke.
Di bidang penelitian, Polimdo menawarkan penelitian dalam bentuk peer research di berbagai bidang ilmu rekayasa, seperti (Sipil, Elektro, Mesin) dan bidang tata niaga (Pariwisata, Administrasi Bisnis dan Akuntansi), dan bidang kelautan.
“Saat ini Polimdo memiliki kerja sama penelitian bidang sipil dengan menggunakan material mikro dan nano dan renewable energi,” kata Maryke.
Sementara terkait bidang pengabdian masyarakat, Polimdo membuka peluang untuk mengerjakan proyek membangun desa yang membutuhkan keahlian di bidang solar energi, pariwisata, sipil dan mesin. Pengabdian dapat dilakukan dalam durasi satu minggu sampai dengan enam bulan yang dapat dilakukan dalam bentuk capstone maupun project based learning (PBL).
Polimdo bekerja sama dengan international labour organisation (ILO) telah berhasil mengantar sebuah desa menjadi penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia. Replikasi dari program ILO tersebut saat ini sedang dilakukan untuk desa-desa yang sedang dibantu oleh Polimdo melalui Program Bina Desa. (Polimdo/Nan/Cecep)