Dari PBL, Polibatam Produksi Film Animasi Dukung Pengembangan Sastra

Dari PBL, Polibatam Produksi Film Animasi Dukung Pengembangan Sastra

Batam, Ditjen Vokasi - Semangat untuk melestarikan budaya dan sastra Indonesia tidak akan pernah akan pernah luntur. Salah satunya dibuktikan dengan sebuah karya film animasi legenda apik produksi mahasiswa Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dengan judul Gadis dan Bangau Ajaib (adaptasi dari legenda Batang Bangau - Bengkulu) yang sudah bisa dinikmati melalui kanal YouTube.


“Gadis dan Bangau Ajaib merupakan salah satu dari 32 Film Animasi Legenda dari 31 provinsi di Indonesia. Kebetulan kami di Polibatam mengerjakan ini (Gadis dan Bangau Ajaib, red). Ini adalah proyek karya untuk anak bangsa,” kata dosen animasi yang juga bertanggung jawab dalam produksi animasi Gadis dan Bangau Ajaib, Selly Artaty Zega.


Selly menambahkan bahwa proyek pembuatan Film Animasi Legenda ini merupakan rangkaian kerja sama Polibatam dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan sejumlah kolaborator lainnya, termasuk Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI).


Proyek film animasi ini menjadi bentuk inovasi kepedulian terhadap upaya pelestarian budaya berupa legenda cerita dari seluruh provinsi di Indonesia. Film animasi ini sekaligus sebagai wadah untuk memperkenalkan dongeng atau legenda rakyat dengan pemanfaatan teknologi di era digital saat ini, yaitu melalui film animasi.   


“Kalau selama ini biasanya disajikan dalam buku-buku cerita atau kalaupun ada animasi masih dalam bentuk dua dimensi. Nah, saat ini disajikan dalam animasi tiga dimensi yang lebih menarik,” kata Selly. 


Selain diputar untuk keperluan edukasi, rencananya animasi Gadis dan Bangau Ajaib (adaptasi dari legenda Batang Bangau - Bengkulu) juga akan diputar di stasiun televisi nasional dan sejumlah bandara di Indonesia.


Menurut Selly, keterlibatan Polibatam dalam proyek ini bermula dari undangan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terhadap kampus-kampus yang memiliki kompetensi di bidang animasi. Dikenal sebagai salah satu kampus dengan karya film animasi yang sudah mendunia, Polibatam pun kemudian terpilih setelah melalui sejumlah rangkaian proses survei yang dilakukan oleh pihak AINAKI.


“Disurvei dulu kelayakan kita, seperti portofolio film animasi yang sudah dihasilkan, peralatan yang kami miliki dan sumber daya manusianya, dan sebagainya sampai kami akhirnya kami terpilih,” Selly menambahkan.


Film animasi ini merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) di Polibatam. Pembuatan dan pengembangan animasi ini dilakukan sejak Juni hingga Desember 2022. Melalui PBL, sebanyak 22 mahasiswa dari Prodi Animasi dan Prodi Multimedia dan Jaringan juga dilibatkan.


“Tapi mayoritas dari Prodi Animasi. Mahasiswa yang terlibat juga kami seleksi terlebih dahulu,” kata Selly menambahkan. 


Dalam pelaksanaannya, Polibatam berperan dalam produksi film animasinya meliputi animation pipeline utama, mulai dari concept art, 3D asset, lighting, rendering and compositing, hingga composing dikerjakan oleh mahasiswa Polibatam. Sementara itu, proses pra produksi dikerjakan oleh kolaborator lain.


Selly menambahkan bahwa produksi film animasi ini membuktikan bahwa PBL menjadi metode pembelajaran yang efektif. Para mahasiswa dapat belajar langsung dari AINAKI tentang bagaimana proses produksi yang sesuai standar industri. 


“Supervisi AINAKI memberikan pengalaman berharga kepada mahasiswa bagaimana produksi animasi menurut standar industri. Mahasiswa juga mendapat pengalaman dalam proyek pengerjaan yang nyata dalam proyek ini,” kata Selly.

Selly berharap, sebagai kegiatan PBL, pembuatan film animasi ini akan semakin mempererat kolaborasi dosen, laboran, dan mahasiswa. Film animasi ini sendiri sudah bisa dinikmati melalui kanal YouTube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, ya. (Nan/Cecep)