Cukup Empat Bulan, Lulusan LKP Citra 100 Persen Terserap Industri Luar Negeri
Jakarta, Ditjen Vokasi PKLK - Berangkat dari pengalamannya sebagai caregiver atau perawat lansia di Taipei (Taiwan) dan Jepang, mendorong Siti Komaryatun mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Citra di Cilacap, Jawa Tengah. LKP ini pun telah berhasil menyiapkan caregiver profesional untuk mengisi pasar kerja di luar negeri.
Sejak tahun 2020, LKP Citra tidak hanya melatih calon caregiver profesional, tetapi juga menyalurkan para lulusannya ke industri. Industri yang dimaksud adalah klinik-klinik geriatri maupun panti-panti jompo yang ada di Jepang dan Taipei.
“Dari sekitar 50 sampai 100 peserta didik kami setiap tahunnya, tingkat keserapan lulusan kami itu sampai 100 persen, baik peserta didik program reguler maupun program banper (bantuan pemerintah, red),” kata Siti Komaryatun.
Hingga saat ini, penyerapan lulusan LKP Citra memang masih difokuskan di dua negara tersebut, yakni Jepang dan Taipei. Namun, Siti tidak menutup kemungkinan untuk merambah industri serupa di negara-negara lainnya. Hal tersebut mengingat kebutuhan akan tenaga caregiver cukup besar, utamanya di negara-negara yang mengalami aging population.
“Peluang untuk caregiver itu sangat terbuka, terutama di luar negeri. Di dalam negeri sendiri sebenarnya juga sudah mulai banyak tapi belum terlalu familier,” tambah Siti.
Di LKP Citra sendiri, tidak hanya menerima peserta didik reguler untuk dididik menjadi caregiver yang profesional. Mereka juga setiap.tahun menerima peserta didik program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) yang merupakan program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Setiap tahun jumlah peserta program PKK-nya sebenarnya terus bertambah karena animo masyarakat yang memang banyak,” ujar Siti.
Biasa para peserta didik ini mendapatkan pelatihan sebanyak 520 JPL yang bisa ditempuh selama kurang lebih 4 bulan. Materi yang diajarkan juga cukup lengkap dengan mengacu pada standar kurikulum caregiver yang berlaku secara internasional.
“Kami sangat fokus pada penguasaan bahasa karena jangan sampai seorang caregiver salah mengartikan perintah dari kliennya,” Siti menambahkan.
Biasanya para lulusannya ini akan dikontrak oleh industri mitra di Taipei dan Jepang selama tiga hingga lima tahun. Jika kontrak sudah habis, mereka bisa diperpanjang.
“Rata-rata industri mitra kami puas dengan lulusan kami karena kami memang mempersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk menjadi caregiver yang profesional,” pungkas Siti. (Nan/Arifin/Dani)
Sumber foto : Freepik