Bantu UMKM, Dosen Polman Babel Ciptakan Mesin Giling Ikan
Babel, DItjen Vokasi - Insan vokasi terus berinovasi mengembangkan berbagai teknologi tepat guna yang dibutuhkan untuk merespons potensi daerah. Salah satunya adalah seperti mesin giling ikan rancangan dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel). Pengembangan alat tersebut bertujuan untuk membantu pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sungailiat, Bangka Belitung.
Pengembangan alat tersebut dilakukan oleh tim dosen yang terdiri atas Zaldy Sirwansyah Suzen dan Ilham Ari Wahyudi. Keberadaan alat tersebut dapat membantu proses produksi para pelaku UMKM yang bergerak di bidang kerajinan makanan khas Bangka yang banyak menggunakan ikan sebagai bahan bakunya. Salah satunya seperti Kemplang.
Dosen sekaligus ketua tim dalam proyek mesin penggiling ikan, Zaldy Sirwansyah, mengatakan bahwa selama ini para pelaku UMKM kerap kerepotan saat harus menggiling ikan sebagai bahan bakunya. Mereka harus menggiling ikan ke pasar. Selain merepotkan, kondisi tersebut juga membuat proses produksi yang tidak efisien karena mereka harus mengantre di tempat penggilingan ikan.
“Sebagai contoh misalnya Kelompok Usaha Kemplang Malikayang yang dikelola oleh Mega Sri Astuti di Sungailiat. Mereka ini mengalami kesulitan saat menggiling ikan dikarenakan masih terhambat harus antre ke tempat mesin penggiling di pasar,” kata Zaldy.
Oleh karena itu, Zaldy dan beberapa rekan dosennya kemudian mengembangkan mesin giling ikan yang memungkinkan warga untuk menggiling ikan mereka di rumah tanpa harus pergi ke pasar dan mengantre.
“Karena ternyata di pasar juga ada keterbatasan mesin penggiling. Padahal, mereka harus memenuhi target produksi yang harus cepat,” ungkapnya.
Mesin yang dirancang Zaldy dan timnya sengaja dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan menggiling daging ikan di rumah. Mesin dirancang agar mudah untuk dioperasikan di rumah dan mudah dibersihkan untuk menjaga kebersihan.
Dengan adanya mesin penggiling ikan, Zaldy dan timnya berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi yang sebelumnya dalam penggilingan ikan menggunakan cara manual.
“Ini juga menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat Polman Babel,” tambah Zaldy.
Sementara itu, Mega Sri Astuti dari kelompok usaha makanan khas Bangka, mengungkapkan bahwa keberadaan alat bantuan berupa mesin penggiling ikan dapat meningkatkan hasil produksi mereka. Tidak hanya itu, kualitas produksi yang dihasilkan juga semakin baik. (Polman Babel/Nan/Cecep)