Bantu Lebih dari Ribuan Orang per Hari, Kacamata Pintar untuk Penyandang Tunarungu dari PENS Akan Hadir di VOKASIFEST 2023
Jakarta, Ditjen Vokasi - Setelah sukses dengan ajang Mahakarya Vokasi ‘Vokasiland’ tahun lalu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun ini kembali menggelar kegiatan serupa bertajuk VOKASIFEST 2023. Selain menghadirkan sejumlah produk-produk inovasi karya insan vokasi, pada gelaran kali ini, Ditjen Pendidikan Vokasi juga berkolaborasi dengan Kampus Merdeka.
Selain akan menghadirkan pengalaman belajar vokasi yang menyenangkan di ruang publik, VOKASIFEST 2023 juga akan menampilkan berbagai inovasi karya insan vokasi mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi (PTV), hingga lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Salah satu inovasi yang akan dihadirkan adalah Tulibot Smart Glasses, sebuah kacamata pintar yang ditujukan untuk memudahkan komunikasi penyandang tunarungu hasil inovasi dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Salah satu pengembang dalam tim Tulibot, Muhammad Alan Nur, mengatakan bahwa Tulibot Smart Glasses merupakan kacamata pintar yang mengombinasi antara aplikasi dan smart glasses. Tulibot Smart Glasses bekerja dengan mengintegrasikan aplikasi dan teknologi smart glasses untuk membantu penyandang tunarungu berkomunikasi.
Perangkat ini mendeteksi audio melalui aplikasi yang menggunakan teknologi pengenalan suara canggih, menerjemahkannya menjadi teks, dan menampilkannya pada lensa kacamata secara real-time. Ini memungkinkan pengguna tunarungu untuk membaca apa yang dikatakan dalam bentuk subtitle saat berinteraksi, meningkatkan kemampuan mereka untuk mengikuti percakapan dan memfasilitasi inklusi sosial. Selain itu, sistem ini juga dapat mengidentifikasi siapa yang sedang berbicara, memberikan konteks yang lebih jelas dalam percakapan.
“Tujuan pengembangan Tulibot ini adalah untuk membuat komunikasi dapat diakses dengan mudah oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran,” kata Muhammad Alan Nur.
Tulibot Smart Glasses, lanjut Muhammad Alan, memungkinkan pembuatan subtitle secara real-time untuk diskusi kelompok, pertemuan, dan interaksi sehari-hari. Dengan demikian kehadiran perangkat ini dapat mendorong inklusivitas.
Masih menurut Muhammad Alan, dengan teknologi pengenalan suara yang mutakhir pada teknologi ini membuat kacamata ini akan memberikan identifikasi pembicara yang akurat, mengubah audio menjadi subtitle visual dengan mulus dalam waktu kurang dari satu detik.
Penggunaan perangkat ini akan memberdayakan individu, utamanya penyandang disabilitas tunarungu untuk terlibat dengan mudah dalam sebuah pembicaraan, mendobrak hambatan komunikasi, dan mendorong inklusi sosial.
“Harapan dan misi kami adalah memastikan bahwa setiap orang dapat berpartisipasi dan didengarkan, merevolusi cara kita berkomunikasi dan terhubung di dunia yang beragam,” kata Muhammad Alan Nur.
Masih menurut Muhammad Alan Nur, Tulibot akan mendukung individu penyandang disabilitas pendengaran melalui solusi ucapan-ke-teks dan kacamata pintar inovatif yang secara langsung mentranskripsikan bahasa lisan menjadi teks. Target pasar untuk Tulibot merupakan penyandang disabilitas pendengaran.
“Setiap hari Tulibot membantu lebih dari ribuan orang dan organisasi terkemuka membangun masyarakat yang lebih inklusif,” kata Muhammad Alan Nur.
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi akan menggelar VOKASIFEST 2023 bertema “Mewujudkan SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045” pada 11—12 Desember 2023 mendatang. Acara tersebut akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. VOKASIFEST 2023 akan menyajikan berbagai kegiatan mulai dari pameran, talkshow, workshop, hingga pasar senggol yang menyajikan berbagai produk-produk karya insan vokasi. (Nan/Cecep)