Bangga, Tim BAMANTARA EEPISAT PENS Juara Dunia CANSAT 2023
Surabaya, Ditjen Vokasi - Prestasi mendunia dan membanggakan ditorehkan mahasiswa vokasi Indonesia. Kali ini datang dari tim BAMANTARA EEPISAT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang berhasil meraih 2nd Place atau juara 2 pada ajang American Astronautical Society Student CanSat Competition 2023.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di Blackburg, Virginia, Amerika Serikat beberapa waktu lalu tersebut, tim BAMANTARA EEPISAT PENS berhasil mengalahkan 40 tim tangguh dari berbagai negara seperti Polandia, Meksiko,USA,Turki, Jepang, India, Korea Selatan, Thailand, Italia, UK, Argentina, Kanada, Peru, dan beberapa negara lainnya.
CanSat Competition sendiri merupakan salah satu kompetisi bidang kedirgantaraan (aerospace) terbesar di dunia yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara di dunia. Kompetisi ini meliputi pada rancang bangun dan peluncuran satelit.
Atas keberhasilan para mahasiswanya tersebut, Direktur PENS, Aliridho Barakbah, menyampaikan rasa bangga sekaligus terharu atas perjuangan tim yang sudah bahu membahu mengikuti kompetisi bergengsi tersebut. Dengan prestasi tersebut, mahasiswa PENS telah membuktikan diri bahwa mereka tidak hanya mampu bersaing di kancah nasional, tetapi juga dapat bersaing di kancah internasional.
"Sungguh ini semua tidak lepas dari support berbagai pihak dicantaranya beberapa mitra DUDI, seperti Semen Indonesia Grup, Semen Indonesia Distributor, dan Petrokimia Gresik,” kata Aliridho.
Sebagai informasi, keberhasilan tim BAMANTARA EEPISAT di ajang CanSat Competition bukan kali ini saja. Tahun lalu, tim yang sama berhasil keluar sebagai juara dalam kompetisi serupa. Saat itu, tim BAMANTARA EEPISAT berhasil meraih juara ketiga.
“Sekali lagi saya sampaikan terima kasih. Terlebih juga pada para pembimbing, orang tua anggota tim, dan keluarga besar PENS yang turut mendukung melalui upaya dan doa," Aliridho menambahkan.
Perjalanan tim BAMANTARA EEPISAT dalam kompetisi CanSat ini cukup panjang dan menarik. Tim yang berangkat pada 5 Juni ini tiba di Virginia Tech, Amerika Serikat pada 7 juni harus menjalani serangkaian kegiatan sebelum mengikuti acara puncak kompetisi CanSat tahun 2023.
Selaku pembimbing tim, Nofria Hanafi yang didampingi Hendhi Hermawan mengatakan bahwa sebelum berhasil memenangkan kompetisi, tim BAMANTARA EEPISAT telah terlebih dahulu melalui serangkaian tahapan perlombaan.
“Pertama, kami harus mengirimkan proposal desain, dilanjutkan presentasi preliminary design review (PDR), lalu mengikuti presentasi critical design review (DDR), dan uji environmental,” kata Hanafi.
Pada ujian tersebut, lanjut Hanafi, PENS berhasil menduduki peringkat atas untuk uji thermal, tekanan, drop test, dan vibrasi.
“Dari situlah kemudian tim kami yang bermodal yakin ini makin optimis akan berhasil launch,” terang Hanafi.
Tim pun lantas mengurus dokumen administratif dan berbagai persiapan untuk keberangkatan ke Amerika Serikat. Dengan berbagai pertimbangan, tim akhirnya memutuskan untuk mengirim 4 orang mahasiswa sebagai perwakilan.
“Tiba di Amerika, selain sempat diterima oleh pihak kedutaan, tim pun mengikuti beberapa agenda lomba, di antaranya acara pembukaan dan preflight briefing pada tanggal 8 Juni dan uji kelayakan launch atau flight readiness review (FRR) di tanggal 9 Juni, serta peluncuran di hari Sabtu, 10 Juni 2023,” lanjut dosen Prodi Mekatronika tersebut.
BAMANTARA EEPISAT pun berkesempatan meluncurkan satelit yang pertama di lokasi peluncuran Kentland Farm, Blacksburg, VA. Tim pun berhasil melaksanakan misi dengan baik. Keesokan harinya, tim kembali berhasil melaksanakan post flight review (PFR) dengan baik sehingga mereka berhasil meraih peringkat kedua setelah tim Polandia. Sementara itu, peringkat ketiga diduduki tim dari Meksiko.
Meski harus puas di peringkat kedua, Hanafi berharap di tahun depan bisa lebih meningkatkan prestasi melalui berbagai upaya termasuk pengkaderan tim.
“Kita akan melakukan evaluasi perlombaan kemarin sekaligus menyiapkan kaderisasi tim. Lomba dilakukan di area terbuka yang sama sekali kita belum pernah kunjungi sehingga kita tidak tahu kekuatan angin dan faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh. Ke depan kita harus lebih mempersiapkan lagi,” imbuhnya. (PENS/Nan/Cecep)