Asah Kompetensi Lulusan SMK dengan Program Magang ke Luar Negeri

Asah Kompetensi Lulusan SMK dengan Program Magang ke Luar Negeri

Jakarta, Ditjen Vokasi – Perkembangan zaman yang semakin cepat menuntut semua pihak untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan dunia kerja. Berbagai cara dapat ditempuh untuk menghasilkan SDM, salah satunya melalui pendidikan.


Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menyiapkan SDM yang berkompeten, tetapi juga menyiapkan SDM agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini pula yang diterapkan pada jenjang pendidikan menengah, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK).


Secara substansi, pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan, wawasan, dan keterampilan sehingga siap memenuhi kebutuhan dunia kerja dan industri. Program magang merupakan salah satu program yang digaungkan untuk mempercepat meningkatkan kompetensi siswa SMK agar sesuai dengan dunia industri. 


Magang merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta magang untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman praktik di industri terkait sehingga peserta magang dapat memiliki kompetensi yang memadai sesuai bidang keahliannya. Direktorat SMK bermitra dengan berbagai stakeholder salah satunya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk dapat memfasilitasi kebutuhan magang kerja bagi lulusan SMK baik di dalam atau luar negeri.


Guna memberikan wawasan pelaksanaan magang, melalui kanal YouTube-nya, Direktorat SMK bekerja sama dengan Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi, Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan webinar dengan tema Sosialisasi Magang Luar Negeri (10-07-2023).


Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 1 dan 24 menjelaskan bahwa pemagangan merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang dapat dilaksanakan baik di dalam dan di luar negeri. Sejumlah negara memberikan peluang yang terbuka untuk menjadi negara tujuan pemagangan seperti Jepang, Jerman, dan Korea.


Direktur SMK, Wardani Sugiyanto menyampaikan bahwa lulusan SMK menjadi salah satu sasaran dari program magang luar negeri. Mengikuti magang luar negeri akan memberikan benefit bagi para lulusan SMK berupa pengalaman baru, memperluas networking, menambah portofolio kerja, ilmu pengetahuan, wawasan, budaya baru, dan mendapatkan uang saku.


“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melihat peluang ini kemudian menargetkan pada tahun 2024 nanti dapat mengirimkan kurang lebih 20 ribu alumni SMK dan mahasiswa politeknik untuk magang, bekerja, dan belajar ke sejumlah negara mitra. Manfaatkan momen untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang peluang magang luar negeri bagi alumni SMK dan hal-hal yang perlu dipersiapkan.


Sementara itu, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi, Kemnaker, Muhammad Ali menuturkan bahwa salah satu masalah besar yang sedang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia ialah bagaimana menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan keinginan industri. Hal ini dikarenakan dalam sebuah industri sering terjadi mismatch, kondisi di mana posisi yang diisi oleh SDM yang tidak memiliki kompeten di bidang tersebut. 


Pemagangan menjadi salah satu model pembelajaran yang bisa menangani masalah mismatch karena dengan pemagangan para peserta bisa langsung merasakan proses di industri dan belajar budaya industri sehingga mereka dapat mengetahui kebutuhan kompetensi yang diharapkan oleh industri. Transisi melalui pemagangan merupakan salah satu solusi untuk membekali pengalaman kepada peserta didik sambil perusahaan juga melihat kinerja orang yang tersebut. 


“Kita melihat pemagangan ini mendorong employability. Peluang-peluang ini menjadi ruang buat kita untuk mendorong anak kita SMK ataupun lulusan SMK untuk bisa mendapatkan kesempatan magang ke luar negeri, memperkuat kompetensi, dan membangun networking secara internasional yang ini kami pastikan akan sangat baik untuk portofolio mereka. Kami sangat yakin ketika kita bisa menunjukkan sikap dan kompetensi yang baik saat proses pemagangan maka industri tidak akan melepas kita setelah pemagangan. (Aya/Cecep)