Apresiasi untuk Terus Berkreasi: Indra Gunawan, Guru SMKN 1 Pandak Kenakan Busana Karya Siswanya Saat Mengajar
Bantul, Ditjen Vokasi – Indra Gunawan, seorang guru nyentrik dari SMKN 1 Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengambil langkah inovatif dan inspiratif untuk mendorong kreativitas siswa Kompetensi Keahlian Tata Busana. Salah satu langkahnya ialah dengan mengenakan busana yang dirancang dan dibuat oleh para siswanya sendiri.
Indra telah mengajar Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Pandak selama 13 tahun. Ia menceritakan bahwa Kompetensi Keahlian Tata Busana menjadi bidang yang paling diminati oleh masyarakat. Tidak heran jika jumlah siswa yang memilih kompetensi ini lebih banyak dibandingkan kompetensi lainnya.
Untuk mengasah kompetensi siswanya, biasanya para siswa akan memproduksi satu busana dalam kurun waktu pengerjaan selama kurang lebih empat pertemuan kelas. Setelah busana selesai dijahit, busana tersebut dijual melalui galeri yang terdapat di sekolah.
Indra menilai bahwa banyak siswa SMKN 1 Pandak yang berbakat di bidang fesyen. Oleh karena itu, sejak tahun 2020 Indra sengaja mengenakan pakaian karya siswanya setiap hari Kamis dan Jumat atau ketika mata pelajaran produksi untuk memperkenalkan karya tersebut ke lingkungan sekolah. Hal tersebut ia lakukan untuk memberikan apresiasi sekaligus motivasi pada para siswanya agar terus semangat berkarya menciptakan berbagai busana yang kreatif dan out of the box.
“Dunia fesyen ini berkembang secara cepat setiap saat. Oleh karena itu, anak-anak harus didorong agar ide uniknya dapat diwujudkan dalam sebuah busana yang cantik,” ujar Indra.
Setiap hari selalu ada siswa yang berkonsultasi mengenai padu padan pakaian dan kain pada sang guru. Indra mengaku senang menerima konsultasi tersebut. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki antusiasme yang tinggi terhadap dunia mode.
Apalagi, selama ini siswa lulusan SMK Negeri 1 Pandak sebagian besar setelah lulus bekerja di pabrik garmen. Menurutnya, kemampuan yang dimiliki siswa tersebut tidak banyak dimanfaatkan. Dia berharap, setelah lulus dari SMK, siswa dapat meningkatkan kemampuannya dengan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
"Saya berharap mereka mampu menjadi role model untuk diri mereka sendiri, lingkungan mereka. Saya juga berharap siswa di sekolahnya mampu memiliki mimpi yang besar di dunia mode,” ucap Indra.
Senada dengan Indra, Kepala SMKN 1 Pandak, Meiyun Wihadiyati, menuturkan bahwa guru memainkan peran penting dalam mendorong dan menginspirasi siswa untuk berkreasi. Dengan tindakan sederhana tetapi bermakna, guru dapat menjadi contoh teladan yang dapat diikuti oleh rekan-rekannya untuk bersama meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan keterampilan siswa.
“Ini tidak hanya tentang pendidikan, tetapi juga tentang apresiasi, motivasi, dan pentingnya menghargai usaha dan karya orang lain. Saya percaya bahwa dengan memberikan wadah, siswa dapat mengekspresikan ide dan bakatnya, sehingga mereka akan semakin berprestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah,” ucap Wihadiyati.
Sementara itu, Alifya Ridha Fidiyani, siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Pandak, menyampaikan bahwa alasan masuk ke Kompetensi Keahlian Tata Busana lantaran dia suka menggambar. Kemudian, setelah masuk ke jurusan tersebut, dia mengaku mendapatkan keahlian lain seperti merancang busana dan menjahit.
“Saya menikmati setiap materi yang diberikan oleh para guru. Kita juga diajari untuk mengolah limbah kain untuk menjadi produk fesyen baru yang keren. Saya berharap suatu saat saya dapat berkarya di bidang fesyen seperti desainer kondang dunia,” ucap Alifya. (Aya/Cecep)