Ubah Sampah Jadi Rupiah, Politeknik Negeri Kupang Ciptakan Alat Pencacah Plastik untuk Warga di Kota Kupang
Kupang, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Kupang (PNK) terus berkomitmen dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal berbasis teknologi terapan. Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Program yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut memfokuskan pada dua aspek utama, yakni pariwisata dan lingkungan. Selama kurun waktu tersebut, PNK telah mengembangkan teknologi tepat guna berupa alat pencacah plastik untuk pengolahan sampah plastik. Alat ini diharapkan dapat mengatasi persoalan lingkungan di kawasan pesisir Pantai Muara Abu.
“Alat pencacah plastik ini sudah digunakan oleh masyarakat dan sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat di wilayah kumuh pantai Muara Abu, Kelurahan Oesapa Barat,” ujar Deddy B. Lasfeto, selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Kupang.
Selain menyerahkan alat pencacah plastik, PNK juga membuka ruang konsultasi bagi masyarakat terkait cara penggunaan dan juga perawatan alat tersebut.
Teknologi pencacah plastik inovasi PNK ini pun mendapat sambutan baik dari masyarakat. Kepala Kelurahan Oesapa Barat, Christian Chandra, menyampaikan apresiasinya kepada Politeknik Negeri Kupang atas bantuan yang diberikan.
“Kami memiliki masalah sampah plastik yang cukup banyak di pesisir. Dengan adanya mesin pencacah plastik ini, kami berharap masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari pengelolaan sampah plastik yang dikumpulkan dan diolah menjadi cacahan plastik yang dapat dijual,” ungkapnya.
Christian Chandra juga berharap bahwa bantuan ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan pesisir.
“Peralatan ini diharapkan dapat membantu menjaga kebersihan di wilayah pantai Kelurahan Oesapa Barat. Kami sangat berterima kasih kepada tim dari Politeknik Negeri Kupang yang telah membantu pemerintah dan masyarakat di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Yakobus Henukh, warga Oesapa Barat sekaligus pengelola TPS 3R, juga menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. Menurutnya, dengan teknologi bantuan PNK tersebut, warga saat ini dapat mengolah plastik menjadi biji plastik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Jadi tidak hanya hanya menghancurkan, tetapi juga bisa menghasilkan biji plastik yang bernilai ekonomi lebih tinggi,” ungkapnya.
Yakobus berharap, adanya mesin ini, warga dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan menjual hasil cacahan plastik ke pengusaha-pengusaha daur ulang. (PNK/Nan/Cecep)