"Tracer Study" Kuatkan Vokasi Indonesia

"Tracer Study" Kuatkan Vokasi Indonesia

Jakarta, 28 November 2020 - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan program “Riset Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Vokasi” atau “Tracer Study”. Keluaran atau output tracer study ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia.

"Nanti output-nya akan menjadi kemanfatan besar bagi pengembangan lompatan pendidikan vokasi Indonesia," disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto di Jakarta, Rabu (25/11).

Riset ini menggunakan aplikasi khusus yang dikirimkan melalui SMS dan e-mail kepada lulusan pendidikan vokasi tahun 2019 dengan nama pengirim Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) yang langsung menyapa nama kontak sebagai responden.

“Nantinya, akan ada beberapa petugas atau enumerator yang akan mendatangi sekolah atau lembaga pendidikan vokasi sebagai sasaran program  untuk mengumpulkan data kontak lulusan tahun 2019, serta memvalidasi data kontak alumni lulusan pendidikan vokasi 2019,” terang Wikan.

Pelaksanaan pengumpulan data ini direncanakan akan berlangsung hingga tanggal 6 Desember 2020 mendatang. Karenanya, Dirjen Pendidikan Vokasi berharap satuan atau lembaga pendidikan vokasi dapat bekerja sama dengan cara memberikan data kontak lulusan pendidikan vokasi tahun 2019 dan juga menginput di aplikasinya guna menyukseskan program tersebut. 

“Ini adalah program ‘real’ yang bertujuan untuk menguatkan pendidikan vokasi, menguatkan Indonesia,” tegas Wikan. 

 

Lacak Jejak Alumni 

Tracer study atau studi pelacakan jejak alumni merupakan sebuah penelitian yang ditujukan kepada alumni dari satuan pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh alumni tersebut apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industri. 

"Tak hanya bagi satuan pendidikan tersebut, hasil penelitian juga bisa digunakan oleh institusi lainnya," jelas Wikan Sakarinto. 

Nantinya, lanjut Dirjen Pendidikan Vokasi, satuan pendidikan ataupun lembaga yang telah melakukan penelitian tersebut dapat melakukan berbagai evaluasi agar output lulusan yang dihasilkan bisa diserap sepenuhnya oleh usaha/industri. 

Adapun beberapa manfaat dari tracer study, yakni sebagai database alumni dan membangun jaringan dengan para alumni, serta bahan evaluasi atas kompetensi lulusan, kurikulum, tenaga pendidik, dan pengembangan sekolah/kampus. 

Selain dapat menjadi nilai tambah akreditasi bagi satuan pendidikan dan acuan pembuatan pelatihan, hasil penelitian juga menjadi alat monitoring instansi terkait serta memudahkan industri mendapatkan informasi lulusan yang kompeten.

"Mohon kerja samanya. Mari kita sukseskan program tracer study ini," ajak Dirjen Diksi. (Diksi/AP/KR)