Sukses Produksi Olahan Plastik Ramah Lingkungan, SMK NU Miftahul Huda Raup Omzet Miliaran

Sukses Produksi Olahan Plastik Ramah Lingkungan, SMK NU Miftahul Huda Raup Omzet Miliaran

Malang, Ditjen Vokasi - Kesuksesan pendidikan vokasi di SMK dapat terlihat dengan kerja sama dengan industri yang erat. Salah satu SMK yang konsisten mewujudkan tersebut adalah SMK NU Miftahul Huda, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Unit produksi SMK tersebut pun mampu memproduksi ribuan produk olahan plastik yang berbahan dasar daur ulang.


Sebagai satuan pendidikan vokasi, SMK NU Miftahul Huda juga berkomitmen dalam mengasah keterampilan siswa maupun memberdayakan alumni melalui unit produksi. Dalam satu kali produksi, ribuan pcs olahan plastik disetor kepada distributor yaitu Sampharindo untuk industri sendok dan Power Energy untuk industri alat olahraga.


Kepala SMK NU Miftahul Huda, Imam Arifin, menyebutkan bahwa SMK yang dibinanya ingin mempersiapkan lulusan yang berdaya saing di bidang teknik. Tak heran, unit produksi tersebut pun membuka peluang dari lintas program keahlian, yaitu Teknik Alat Berat, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Pemesinan, bahkan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. 


“Unit produksi ini dapat menjadi strategi untuk meningkatkan keterampilan siswa ataupun alumni, karena tidak hanya keterampilan teknis tetapi mereka juga belajar langsung dari proses produksi, manajemen bahan baku, hingga pemasaran,” jelas Imam. 


Lebih lanjut, Imam memaparkan bahwa unit produksi tersebut pun sebagai bentuk implementasi program SMK Pusat Keunggulan (PK) untuk program keahlian Teknik Pemesinan. Program SMK PK sendiri merupakan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-8 yang merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).


Ribuan Produksi Tiap Hari


Produk yang dihasilkan oleh unit produksi SMK NU Miftahul Huda meliputi peralatan olahraga, seperti barbel, sendok, hingga komponen industri. Seluruh produk dibuat menggunakan mesin blowing CNC yang dioperasikan oleh siswa serta alumni dengan bimbingan tenaga ahli. Dua mesin blowing tersebut pun asli dibuat oleh tangan-tangan siswa SMK NU Miftahul Huda di tahun 2022 dan 2024.


Plastik yang digunakan merupakan jenis yang dapat didaur ulang untuk pembuatan barbel, sejalan dengan komitmen SMK NU Miftahul Huda dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, sementara untuk pembuatan sendok merupakan plastik murni. 


“Semuanya dikerjakan dengan standar industri yang ketat sehingga kami yakin produk kami layak bersaing di pasar,” tambah Imam.


Pesanan yang banyak tersebut membuat unit produksi SMK NU Miftahul Huda membuat sistem shifting. Terdapat 3 shift untuk mempercepat pesanan yang diterima. Hal ini lah yang menjadi keunggulan SMK NU Miftahul Huda dalam berkomitmen untuk menghasilkan produk berkualitas serta tepat waktu. 


Imam menjelaskan, “Memang utamanya alumni yang bekerja di sini, tetapi siswa pun kami kerahkan sebagai bentuk pembelajaran dan teaching factory (Tefa).”


Omzet pada unit produksi SMK NU Miftahul Huda pun fantastis, per tahun mencapai angka lebih dari satu miliar rupiah. Angka tersebut berdampak pada pembangunan fasilitas sekolah maupun pondok pesantren yang ada di SMK.


Pengembangan Keterampilan dengan Produksi



Dengan dukungan fasilitas dan teknologi terkini, siswa ataupun alumni dilatih mulai dari tahap perencanaan produksi, pengoperasian mesin, hingga kontrol kualitas produk. Salah satu alumnus yang turut berkontribusi dalam unit produksi ini adalah Muhamad Faisal dari Program Keahlian Teknik Alat Berat. Lulus di tahun 2024 ini, ia pun memutuskan untuk bekerja di unit produksi almamaternya. 


“Saya sengaja ingin menambah pengalaman lagi, makanya mendaftar di sini. Selain itu, karena orang tua belum mau saya bekerja di luar kota, makanya ketika ada lowongan pekerjaan saya ikuti,” ungkap Faisal yang kini menjadi Mekanik Alat Berat dan bertugas mengontrol mesin blowing.


Tak hanya Faisal, Sella Ramadhani, siswa kelas XI, yang turut menjadi bagian dari unit produksi pun mengungkapkan antusiasnya. Menurutnya, dengan ikut dalam unit produksi di SMK ia dapat mengembangkan keterampilan.


“Saya bekerja sebagai tim quality control (QC). Jadi, setiap produk yang selesai dicetak maka saya cek dan juga dihitung sehingga siap diantar ke distributor,” jelas Sela.


Unit produksi SMK NU Miftahul Huda ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi siswa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri lokal dan perekonomian daerah. Pihak sekolah berharap bahwa hal ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas di masa depan. (ZiaCecep)