Siswa SMK Ciptakan Lengan Robot

Jakarta, Ditjen Diksi - Sebuah akuarium dan lengan buatan tersaji di panggung V-Factor Indonesia pada Jumat 20/11. Akuarium sendiri hadir bukan untuk menyajikan ikan hias, namun hanya sebagai wadah. Tak disangka, ternyata lengan buatan manusia tersebut sanggup mengambil sesuatu yang terletak di dalam akuarium.

Lengan robot tersebut ternyata salah satu karya dari sosok Alwan Hanif Ramadhan, siswa Jurusan Mekatronika SMKN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat. Bertitel Affordable Smart Prosthetic Arm, jelas Alwan, lengan robot digerakkan dengan sensor yang menggunakan tekanan otot manusia. Alhasil, lengan buatannya ini dapat menggenggam layaknya tangan manusia.

“Lengan robot ini dapat mengangkat beban maksimal 3 kilogram. Saya pun sudah bertemu Bappenas, LIPI, LEN untuk dikembangkan lebih jauh lagi,” terang Alwan.

Alwan mengaku, ide awal penciptaan lengan buatan tersebut berawal dari kondisi temannya yang lengannya mengalami kecelakaan. Melihat latar belakang sang teman dari keluarga kurang mampu, Alwan pun berinisiatif untuk menciptakan sesuatu yang dapat menolong temannya tersebut. Terlebih, alat bantu yang tersedia dengan teknologi modern harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. “Saya berpikir bagaimana agar bisa menciptakan alat bantu hingga harganya menjadi Rp700 ribu,” ujarnya.

Direktur Perguruan Tinggi Vokasi dan Profesi Beny Bandanadjaya selaku salah satu komentator ajang tersebut tak luput memberikan apresiasi kepada Alwan. “Ini luar biasa karena timbul berdasarkan kemanusiaan. Alat ini harus dikembangkan lagi. Nanti ikut kita kembangkan agar sukses,” tuturnya.

Di samping itu, Alwan sendiri juga berjanji akan membuat hasil karyanya ini menjadi lebih praktis dan simple. “Jadi, nanti dapat menggenggam hanya dengan sekali tekan, tidak terus-terusan,” jealsnya.

Adapun komentator lainnya, Bebi Romeo, mengusulkan alat tersebut dapat dikembangkan lagi agar menjadi hebat. “Bukan hanya bagi tangan, tapi kaki atau bagian lainnya,” ujarnya.

Alwan sendiri menjelaskan, alat tersebut juga telah dikembangkannya agar dapat menggenggam lebih erat lagi. Selain itu, “Alat ini pun sudah bisa dipakai sehari-hari,” pungkasnya. (Diksi/AP/GS/KR)