Polnep Latih Pekerja Bangunan Tingkatkan ‘Skill’

Sambas, Ditjen Diksi – Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi isu global, termasuk mengatasi tingkat pengangguran yang begitu tinggi. Namun sayangnya, upaya tersebut lebih banyak dilakukan pada masyarakat di perkotaan dibandingkan dengan pedesaan. Tak terkecuali peningkatan kompetensi di bidang teknik sipil.

Menurut Etty Rabihati, Ketua PPM Teknik Sipil Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), jumlah masyarakat yang tidak mempunyai kompetensi di bidang bangunan, antara lain buruh bangunan yang hanya mempunyai ijazah SD, SMP ataupun tidak bersekolah, semakin meningkat. Terlebih, akibat pandemik Covid-19. “Begitu juga dengan masyarakat yang berdiam di Desa Tanjung Bugis, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, melalui survei pendahuluan didapatkan banyak sekali jumlah buruh bangunan yang tidak mempunyai skill di bidang teknik bangunan, terutama tukang cor bangunan beton,” terangnya. 

Karenanya, tambah Etty, PPM Jurusan Teknik Polnep mengadakan pelatihan bagi buruh bangunan yang tidak memiliki skill di bidang teknik sipil agar memiliki skill menjadi tukang cor bangunan beton. Pelatihan yang dibuka pada 6 September 2020 lalu dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung Bugis Abdul Hadi, Kepala Dusun Angus Tanjung Misno, serta Joniadi selaku perwakilan UPPM Polnep. Dilaksanakan di Aula Desa Tanjung Bugis, pelatihan tersebut diikuti oleh 10 peserta dari Desa Tanjung Bugis ditambah dengan 5 orang dari mahasiswa.

 

Renovasi Rumah

Selain memberi pelatihan kepada masyarakat, sebelumnya Polnep juga mengadakan penyuluhan cara meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni dengan melakukan renovasi rumah. Kegiatan ini dilakukan di wilayah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, yang merupakan daerah bantaran sungai.

“Kondisi rumah sebagai tempat untuk bernaung kebanyakan masih semi permanen dan dinding terbuat dari triplek dengan kondisi tidak layak huni. Untuk itu, Tim PPM Jurusan Teknik Sipil menganggap perlu mengadakan penyuluhan tentang bagaimana meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni dengan melakukan renovasi rumah,” ujar Deny Syahrani, Ketua Tim PPM Jurusan Teknik Sipil. 

Deny menjelaskan, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan PPM ini adalah meningkatnya kualitas bangunan rumah tinggal, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat di permukiman tersebut. Selain itu, kegiatan yang melibatkan mahasiswa jurusan teknik sipil ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, terutama pengetahuan tentang bidang perencanaan perumahan dan pemukiman yang layak huni.

Pelaksanan PPM yang dilaksanakan pada pertengahan Juli dan dilakukan secara simbolis pada 15 Agustus lalu tersebut, turut serta dilakukan renovasi rumah milik S. Faisal yang terletak di tepi Sungai Kapuas. Rumah tersebut memiliki struktur bangunan atas yang tidak layak huni, dengan lantai yang sudah lapuk, dinding kayu yang kropos, serta plafon yang retak. Alhasil, selaku pemilik rumah, Faisal pun mengucapkan terima kasih atas bantuan renovasi yang dilakukan tersebut. (Diksi/Wandi/AP)