Polnep Gelar Lima Skema DKT

Pontianak, Ditjen Diksi – Pada Sabtu (21/11) lalu Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP) Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) diketahui telah melaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) program pengembangan skema uji kompetensi bagi lulusan pendidikan vokasi agar selaras dengan permintaan industri. “Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh Politeknik Negeri Lampung, Pendidikan Vokasi Untan, para dosen di lingkungan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, serta narasumber dari mitra industri, PT Berkah Nabati Nusantara dan mitra Asosiasi Petani Sawit Nusantara,” terang Ledy Purwandani, Ketua Jurusan TPHP.

Kegiatan DKT sendiri diketahui dibiayai oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbud melalui program “Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar Industri”. 

Ledy mengungkapkan, kegiatan DKT ini dalam rangka menyusun Skema Sertifikasi Okupasi Asisten Kebun Kelapa Sawit, yang nantinya akan menjadi acuan LSP P-1 POLNEP dan perguruan tinggi vokasi di Indonesia dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi. “Skema tersebut disusun secara tepat guna terbentuknya sistem pendidikan tinggi berjenjang yang memberikan solusi kepada dunia industri sesuai dengan tingkat kompetensinya.” ujarnya.

Pembantu Direktur I Slamet Tarno menambahkan, Polnep sendiri merupakan satu dari sepuluh perguruan tinggi vokasi di Indonesia yang dipercaya menyusun skema sertifikasi nasional bidang ekonomi kreatif. “Ditargetkan, tahun 2021 mendatang seluruh lulusan dari bidang ekonomi kreatif sudah melalui proses sertifikasi dan uji kompetensi sehingga akan mempermudah lulusan memasuki dunia kerja berbekal sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” jelasnya. 

 

Gelar 5 Skema

Pada waktu bersamaan, Jurusan TPHP sendiri turut melaksanakan DKT sebanyak 5 skema, yaitu Skema Operasi Laboratorium KKNI Level 5, Foreman Kelapa Sawati, Askeb, POT, dan Skema Manajemen Agribisnis jenjang 6. Menurut Ketua Jurusan TPHP Ledy Purwandani, Skema Sertifikasi Skema Operasi Laboratorium KKNI Level V merupakan skema yang diajukan sebagai skema nasional yang dikembangkan di Prodi D-3 Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi peserta didik Polnep, dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP P1 POLNEP dan asesor kompetensi.

Kegiatan DKT ini dihadiri oleh para mitra, yakni Rusdi Palureng (Sucofindo), Agung Budi Lestari (Balai Riset dan Standarisasi Industri), Elisa Ginsel Popang (Politeknik Pertanian Negeri Samarinda), dan Yohana S.K. Dewi (Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia). Diskusi tersebut menghasilkan output Skema Sertifikasi Operasi Laboratorium KKNI Level V dengan 9 (Sembilan) Unit Kompetensi Inti dan 12 (dua belas) Unit Kompetensi Pilihan, materi uji kompetensi (MUK), serta petunjuk teknis Tempat Uji Kompetensi (TUK) mengacu pada standar industri dan bisa menjadi acuan standar nasional yang ditetapkan bersama industri, perguruan tinggi vokasi, dan asosiasi profesi. 

Adapun Skema Sertifikasi Foreman Pengolahan Minyak Kelapa Sawit dilaksanakan untuk membekali lulusannya agar lebih siap untuk bekerja di dunia industri. Kegiatan DKT sendiri diikuti oleh para mitra, yakni Supriyambono (GAPKI Cabang Kal-Bar), Elisa Ginsel Popang (Politeknik Negeri Samarinda), dan Wawan Febriyanto (PT Agrina Sawit Perdana). Selain memberi masukan, para mitra tersebut juga menyebutkan bahwa skema ini sangat cocok untuk dikembangkan dengan standar industri. Karenanya, LSP-P1 Polnep dan LSP lain yang ingin melaksanakan uji kompetensi diharapkan dapat bekerja sama dengan industri sebagai tempat uji kompetensinya. (Diksi/Erwandi/AP/GS)