Mukena Berkualitas dari Tangan Andal Siswa SMK Syubbanul Wathon

Mukena Berkualitas dari Tangan Andal Siswa SMK Syubbanul Wathon

Magelang, Ditjen Vokasi – Salah satu keberhasilan dari sebuah pendidikan dapat dilihat dari kebermanfaatan ilmu yang diterima peserta didik untuk kehidupan banyak orang. 


SMK Syubbanul Wathon, Magelang, Jawa Tengah, dalam hal ini siswa Konsentrasi Keahlian Tata Busana, pun menunjukkan kontribusinya untuk perempuan muslim dengan memproduksi mukena premium yang terjangkau. 


Projek ini bermula sebagai bagian dari pembelajaran kewirausahaan dan praktik kejuruan. Para siswa diajarkan seluruh proses produksi, mulai dari desain, pemilihan bahan, hingga proses penjahitan. Setiap mukena yang dihasilkan dikerjakan dengan teliti dan penuh dedikasi. Ini dimaksudkan untuk memastikan produk akhir yang tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi.


Mukena buatan siswa SMK Syubbanul Wathon menggunakan bahan pilihan seperti katun premium dan rayon yang lembut serta mudah menyerap keringat. Dengan desain yang khas, mukena ini mampu merambah ke pasar dengan mudah. Selain itu, mukena ini dilengkapi dengan tas praktis yang membuatnya mudah dibawa ke mana saja, menjadikannya pilihan favorit untuk keperluan ibadah sehari-hari maupun sebagai oleh-oleh khas.



Guru Konsentrasi Keahlian Tata Busana, SMK Syubbanul Wathon, Rahmawati, menyampaikan bahwa projek ini tidak hanya mendukung siswa untuk menjadi lebih terampil, tetapi juga melatih mereka menjadi wirausahawan muda yang kreatif. Dengan memasarkan mukena ini secara offline dan online, siswa belajar tentang pemasaran, manajemen bisnis, hingga pengelolaan keuangan. 


“Kami sering kali kewalahan menghadapi pesanan mukena dari para pelanggan. Desainnya yang sederhana dan bahannya yang nyaman membuat mukena produksi kami diterima baik oleh masyarakat,” ucap Rahmawati. 


Saat ini, SMK Syubbanul Wathon memproduksi mukena terusan dan mukena potongan. Ke depannya, SMK Syubbanul Wathon akan berinovasi dengan memproduksi berbagai model mukena. 


“Kami akan terus beradaptasi sesuai dengan permintaan pasar agar kami tidak terlena di zona nyaman. Dengan semakin luasnya jangkauan pasar, diharapkan karya siswa ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menembus pasar nasional hingga internasional,” ucap Rahmawati. (Aya/Cecep)