Merambah Internasional via Fashion

Jakarta, Ditjen Diksi – Pada Jumat (21/11) panggung V-Factor Indonesia kembali “pecah”. Lenggak-lenggok dua orang model bergerak nan anggun di atas lantai. Adapun yang membuatnya terlihat berbeda dari fashion show pada umumnya adalah pakaian dengan tema yang cukup ekstrem, yakni baju pesta untuk ibu hamil.

Dengan mengambil bahan etnik kain songket dari Sumatera, sang desainer, Nury Firdausiah, siswi LKP Az Zahra, Jember, Jawa Timur, ini mencoba memadupadankan warna merah maron dan hijau pada rancangannya untuk menampilkan kesan ceria dan fashionable

“Tema pakaian ibu hamil karena saya ingin pakaian ibu hamil dapat dipakai nyaman, tampil ceria, dan kekinian,” ujar sang desainer yang kerap merancang gaun pesta pernikahan ini.

Komentator Sheila Timothy berpendapat, pemilihan tema fashion ini menarik karena dirinya sempat merasa kesusahan memilih pakaian kala hamil. “Ini something berbeda, hebat,” ujarnya.

Sheila pun menegaskan, peluang untuk menjadi costume desainer dalam industri perfilman seperti yang dilakoni amatlah besar. “Kita butuh costume desainer yang masuk ke industri film. Jasa ini pasti dibutuhkan, yang penting kita punya identitas, jangan ikut-ikutan,” tuturnya.

Adapun Dirjen Wikan berharap, semoga dengan rancangan pakaian ini, para ibu hamil dapat tetap tampil cantik, serta menghasilkan anak-anak yang hebat.

 

Prestasi Global SMK

Bukan hanya LKP, desain busana besutan duo perancang asal SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, nyatanya tak kalah hebat. Model dengan balutan pakaian nan modern dan stylish kembali melangkah ringan diiringi hentakan musik yang mendukung pergerakan mereka. Kali ini busana yang diperagakan para model didominasi oleh warna putih dan hitam. 

Perancang pertama Nia Faradiska menampilkan hasil rancangannya yang terinspirasi dari bendera ikan koi, yaitu ornamen perayaan Hari Anak Laki-laki di Jepang yang diaplikasikan dalam bordir dan origami. Koleksi bertema “Koinobori” pun dinobatkan sebagai juara pertama pada Sakura Collection Asia Students Awards 2018 yang digelar oleh Negeri Sakura.

Adapun perancang kedua, Dania Pulungan, mengusung konsep “Shinogiri”, yang mengolaborasikan shinobi, nama lain dari ninja, dan onigiri yang merupakan makanan kaki lima di kalangan masyarakat Jepang. Dania sempat menuai prestasi kala rancangannya mereguk Juara II dalam Grand Prix Sakura Collection "Asia Students Awards 2020" di Atrium Jewel Changi Airport, Singapura. 

Tak heran, kedua perancang asal SMK ini pun memiliki keinginan yang sama untuk menjadi seorang desainer fashion yang mendunia. “Saya ingin berkolaborasi dengan desainer lain dan juga membuat brand sendiri,” jelas Nia. 

Senada dengan Nia, Dania juga bercita-cita go international. “Saya ingin jadi investor di mana-mana dan memiliki perusahaan sendiri,” tuturnya. (Diksi/AP/GS)