JURUSAN ARSITEK POLNEP LAKSANAKAN FGD 2 SKEMA

JURUSAN ARSITEK POLNEP LAKSANAKAN FGD 2 SKEMA

JURUSAN ARSITEK POLNEP LAKSANAKAN FGD 2 SKEMA

 

Pelaksanaan FGD 2 Jurusan Teknik Arsitek Polnep hari Rabu, 25 November 2020 merupakan rangkaian akhir kegiatan pengembangan penilaian mutu pendidikan tinggi vokasi berstandar industri tahun 2020. Kegiatan FGD 2 skema nasional Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan melibatkan mitra industri, mitra perguruan tinggi vokasi dan juga asosiasi, ujar Ketua pelaksana kegiatan perencanaan tata bungunan Jockie Zuldhy Febrianto. Untuk mitra industri dihadiri oleh konsultan PT. Cilaki 45 dan konsultan PT. Media Karsa Pratama. Sedangkan untuk mitra dari PTV hadir dari Sekolah Vokasi, Prodik Teknik Infrastruktur, Sipil dan Perancangan Arsitektur UNDIP serta dari IALI PD Kalimantan Barat selaku mitra dari asosiasi.

Jockie menjelaskan, kesimpulan dari kegiatan FGD 2 Skema Nasionan Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan bahwa setiap unit yang diujikan dalam Uji Kompetensi untuk skema Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan, memiliki perbedaan klasifikasi tingkat yaitu : mengetahui dan menguasai, dimana setiap unit terdapat capaian. Ditegaskannya, diantara capaian tersebut diantaranya : pertama, mengetahui dan dapat menjelaskan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Tata Guna Lahan, GSB, KDB dan KLB pada suatu kawasan yang menjadi kasus permasalahan. Kedua, mengetahui resiko yang dapat terjadi pada lokasi pekerjaan (kantor konsultan) dan dapat menyebutkan perlengkapan PK3 yang dibutuhkan pada lokasi pekerjaan (kantor konsultan). Ketiga, dapat menginterpretasikan maksud dari TOR/ KAK dan menyampaikannya kepada rekan kerja di dalam tim. Keempat, dapat membuat Peta Dasar Kawasan yang telah terdigitasi dan membuat deliniasi dengan menggunakan ArcGIS. Kelima, dapat mengidentifikasi kondisi fisik pada suatu kawasan secara terukur dan detil. Keenam, dapat menganalisis beberapa elemen pada suatu kawasan, berdasarkan hasil survey. Ketujuh, dapat mengimplementasikan konsep dari Team Leader secara spasial (sketsa ide/ 3D) dengan melampirkan preseden terkait. Kedelapan, dapat mengimplementasikan konsep sebelumnya, menjadi Rencana Umum terpilih. Kesembilan, dapat membuat produk gambar Panduan Rancangan berdasarkan hasil dari Rencana Umum (terpilih), dan mempresentasikannya. Kesepuluh, dapat memasukkan data investasi ke dalam tabel Rencana Investasi dan menyusun program pembangunannya dalam jangka pendek, dan dapat menyusun Laporan dokumen Uji Kompetensi secara sistematis, lengkap dengan cover dan daftar isi dokumen.

Untuk Jabatan Kerja Arsitek adalah salah satu okupasi yang telah memiliki standar yang telah disahkan menjadi SKKNI No.164 Tahun 2016. Terdapat 8 (delapan) unit kompetensi di dalam SKKNI tersebut antara lain adalah : 1) Menerapkan Manajemen Perancangan, 2) Membuat Konsep Perancangan, 3) Membuat Pra-rancangan Arsitektur / Schematic Design, 4) Membuat Pengembangan Rancangan Arsitektur, 5) Membuat Gambar Kerja, 6) Menyiapkan Bahan Dokumen Pengadaan, 7) Melaksanakan Pengawasan Berkala, dan 8) Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan. Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi ini diharapkan dapat memenuhi seluruh kriteria unjuk kerja yang telah ditetapkan unit-unit tersebut sehingga layak disebut kompeten untuk seluruh unit di atas, sehingga dapat berkompetisi di dunia kerja dengan modal sertifikat kompeten yang dikeluarkan oleh LSP-P1 Politeknik Negeri Pontianak.

Sementara dari dunia industri yang diwakili oleh PT. Arsekon dan PT. Citra Contractor Hajasa telah memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan MUK yang telah dibuat oleh LSP P1 Polnep. Masukan ini akan menjadi pertimbangan bagi prodi Arsitektur Bangunan Gedung yang menggunakan skema Jabatan Kerja Arsitek dalam evaluasi dan pemutakhiran kurikulum yang perlu disegerakan agar bisa sesuai dengan skema JKA. Kemudian dari dunia profesi yang diwakili oleh Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Kalimantan Barat, menyatakan bahwa ada kesempatan bagi lulusan untuk bergabung menjadi arsitek profesional melalui sekolah profesi arsitek yang dalam waktu dekat akan diselenggarakan juga oleh universitas yang ditunjuk oleh IAI. Kemudian perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan standar kompetensi baru di bidang BIM (Buiding Information Modelling) yang saat ini menjadi kebutuhan di dunia industri dan profesi. Kegiatan FGD 2 skema nasional di Jurusan Teknik Arsitektur ditutup secara resmi oleh Pembantu Direktur I Slamet Tarno.

(Erwandi – Pranata humas Madya)