Implementasi Sistem Digital dalam Perikanan, SMKN 1 Maros Perkuat Posisi di Sektor Maritim
Maros, Ditjen Vokasi – Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu semakin menunjukkan kemajuan. Perkembangan ini tidak hanya terjadi pada satu sektor saja, tetapi juga merambah ke semua sektor, salah satunya sektor maritim. Teknologi modern yang digunakan di sektor maritim ini tentunya bisa memberikan dampak positif yang dapat meningkatkan kualitas sektor maritim Indonesia.
SMKN 1 Maros, Sulawesi Selatan, melalui Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT), pun semakin memperkuat perannya dalam sektor maritim dengan menerapkan sistem digital dalam proses pembelajaran dan pengolahan perikanan. Inovasi ini menjadi langkah strategis untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi tantangan industri perikanan yang semakin modern dan berbasis teknologi.
Sebagai salah satu SMK yang berfokus pada bidang perikanan dan kelautan, SMKN 1 Maros kini mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pengolahan ikan, di antaranya adalah sistem monitoring dan manajemen perikanan yang canggih.
Kepala SMKN 1 Maros, Muhtar, menyampaikan bahwa penerapan sistem digital ini merupakan upaya untuk memodernisasi pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. SMKN 1 Maros menjadi sekolah pertama di Sulawesi menggunakan sistem Iinternet of things (IoT) untuk pengolahan perikanan.
“Kami ingin menyiapkan lulusan yang siap bersaing di era yang serba canggih ini. Penggunaan teknologi dalam sektor perikanan sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi,” ucap Muhtar.
Guru Konsentrasi APAT, SMKN 1 Maros, Anthonius, menyampaikan bahwa penggunaan sistem digital dalam proses pengolahan perikanan memberikan banyak manfaat. Siswa bisa memantau kondisi lingkungan budi daya ikan secara real time. Dengan sistem tersebut, data-data seperti suhu, kadar oksigen, dan pH air dapat diakses dan dianalisis dengan mudah sehingga produktivitas perikanan dapat terpantau.
“Dengan teknologi terbaru ini, siswa dapat memahami berbagai teknik baru dalam pengelolaan sumber daya perikanan, mulai dari pemantauan kualitas air hingga penggunaan data dalam analisis stok ikan,” ucap Anthonius.
Muhtar menambahkan bahwa dengan penggunaan sistem ini, SMKN 1 Maros berharap tidak hanya menyiapkan lulusan yang siap bekerja di bidang maritim dan perikanan, tetapi juga menginspirasi para siswa untuk menjadi wirausahawan di sektor tersebut dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami harap langkah-langkah yang telah diambil oleh SMKN 1 Maros ini mampu menguatkan posisi Indonesia sebagai negara maritim yang besar,” ucap Muhtar. (SMKN 1 Maros/Aya/Cecep)