Garap Potensi Lokal, Politani Samarinda Kenalkan Ecoprint untuk Ide Usaha UMKM
Samarinda, Ditjen Vokasi - Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda memberikan pendampingan teknik ecoprint kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Selain dapat menjadi ide usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, pendampingan ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
Sebagai bagian dari program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), kegiatan pendampingan ini juga menjadi bentuk komitmen Politani Samarinda dalam mendorong pelaku UMKM di Kota Samarinda untuk naik kelas.
Ketua tim PKM Politani Samarinda, Mika Debora Br. Barus, mengatakan bahwa dengan pengenalan teknik ecoprint ini, Politani Samarinda ingin mempromosikan pemanfaatan bahan alami, seperti daun, bunga, dan kulit kayu yang melimpah di Kalimantan Timur.
“Teknik ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekosistem lokal,” kata Mika.
Ecoprint sendiri ialah teknik pewarnaan tekstil yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami, seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Dalam proses ecoprint, warna dan bentuk dari bahan alami tersebut dipindahkan ke kain melalui metode pencelupan atau penguapan. Hasil akhirnya berupa pola-pola unik yang khas dari bahan organik yang digunakan.
Melalui pelatihan ecoprint ini, masyarakat, lanjut Mika, akan dibekali keterampilan menciptakan produk fesyen, dekorasi, dan souvenir unik berbasis bahan lokal. Hal tersebut dilakukan karena pasar untuk produk ramah lingkungan ini terus berkembang, baik di dalam negeri maupun internasional.
“Dengan demikian, program ini akan membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan akses ke sumber daya yang lebih baik bagi pelaku UMKM,” tambah Mika.
Kota Samarinda, lanjut Mika, memiliki kekayaan hayati yang melimpah, termasuk berbagai jenis daun dan bunga yang dapat dimanfaatkan untuk ecoprint. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, teknik ini tidak hanya membantu melestarikan lingkungan, tetapi juga mendorong ekonomi kreatif berbasis komunitas.
“Kerja sama dengan institusi pendidikan seperti Politani Samarinda nantinya bisa membuka peluang untuk inovasi dan penggunaan teknologi baru dalam bisnis,” ujar Mika.
Selain Mika, program ini juga melibatkan dosen lainnya, yakni Mujibu Rahman, Ahmad Zamroni, Adnan Putra Pratama, dan Farida Aryani, serta beberapa mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Jurusan Pertanian Politani Samarinda, Mujibu Rahman, mengatakan bahwa potensi daerah di Kelurahan Tanah Merah sangat besar karena banyak tanaman yang cocok digunakan sebagai bahan ecoprint.
“Kami ingin masyarakat Kelurahan Tanah Merah, terutama generasi muda dan pelaku UMKM, dapat menjadikan ecoprint sebagai peluang usaha yang menjanjikan,” kata Mujibu. (Politani Samarinda/Nan/Cecep)