Edukasi Literasi Bahari Sejak Dini, BPPMPV KPTK Kenalkan Sumber Daya Laut
Gowa, Ditjen Vokasi – Potensi kemaritiman Indonesia yang besar, membuat Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) miliki Literasi Bahari. Pameran Literasi Bahari ini bertujuan untuk mengenalkan pemahaman tentang sumber daya laut sejak dini dan terbuka untuk umum.
Dengan adanya kesempatan besar tersebut, Sekolah Dasar (SD) Integral Al Bayan Makassar berkunjung ke Literasi Bahari di BPPMPV KPTK pada pertengahan September lalu.
Wisata Literasi Bahari yang terletak di Gedung Kapal BPPMPV KPTK ini merupakan sarana pembelajaran yang ditampilkan dalam berbagai media interaktif, seperti interactive floor, ruang immersive, dan ruang metaverse. Ruang ini berisikan berbagai konten kebaharian, seperti keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, dan berbagai profesi dalam dunia kemaritiman.
Kepala SD Integral Al Bayan Makassar, Ruslan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPPMPV KPTK yang telah menerima kunjungan ratusan siswanya. Terhitung ada 307 siswa beserta guru pendamping yang mengikuti kunjungi ke Literasi Bahari.
“Kunjungan ini merupakan salah satu program SD Integral Al Bayan Makassar yang bekerja sama dengan BPPMPV KPTK dengan tujuan untuk siswa-siswi kami mengenal literasi bahari sejak dini,” ungkap Ruslan.
Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, menyebutkan bahwa Literasi Bahari memang terbuka untuk umum. Ia berharap, langkah strategis ini dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
“Wisata Bahari ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan vokasi sedini mungkin dan peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda Indonesia,” ujar Lismanto.
Kenalkan Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan dan Teknologi Informasi
Pembelajaran tentang literasi bahari sejak dini sangat penting karena Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang begitu luas. Dengan adanya literasi bahari, kesadaran pengunjung dalam hal ini siswa dalam menjaga kebersihan dan kelestarian laut meningkat.
Kepala SD Integral Al Bayan Makassar, Ruslan, menekankan terkait tujuan kunjungan tersebut bukan untuk wisata atau bermain melainkan untuk belajar. Menurutnya, kunjungan ini pun dapat menjadi ajang untuk menggali potensi siswa terkait pendidikan vokasi, khususnya di bidang kelautan dan teknologi informasi. Anak-anak penerus bangsa diharapkan akan melanjutkan dan mempertahankan potensi bahari. Ruslan pun menyampaikan antusiasme siswa-siswinya saat berkunjung ke wisata bahari ini.
“Anak-anak kami cukup luar biasa dikenalkan potensi wisata bahari. Mereka benar-benar merasa berada dalam perjalanan di laut,” ungkap Ruslan
Ruslan juga menyampaikan harapan ke depan dengan adanya wisata bahari ini bisa menjadi tempat pembelajaran sejak dini dan bisa bermanfaat.
“Yang kami dapatkan dari sini sangat luar biasa. Dari segi pelayanan, peralatan-peralatan Wisata Bahari yang lengkap. Semoga tempat ini bisa memberikan nuansa ilmu yang lebih banyak lagi,” tambahnya.
Penanggung Jawab Wisata Bahari BPPMPV KPTK, Siera, menjelaskan terkait kekayaan sumber daya laut Indonesia yang ada dalam wisata bahari. Menurutnya, program ini diharapkan dapat dijadikan tempat belajar untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kekayaan laut dan mendorong minat generasi muda dalam bidang kelautan.
“Di sini siswa mempelajari jenis alat tangkap ikan, penyelamatan dasar di laut, klasifikasi ikan, jenis kapal dan alat-alat di kapal, simulator di dalam kapal, serta pentingnya menjaga ekosistem di laut,” ujar Siera. (BPPMPV KPTK/Zia/Cecep)